Page 149 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 149

memang dimaklumi bekerja sampai selarut ini untuk melakukan
            pemeriksaan mendalam agar mendapatkan hasil yang tepat

            dan akurat. Tapi kali ini berbeda. Kopimu menemanimu sampai
            selarut-larutnya, lalu matamu yang penuh kantuk menyambut
            pagi.

                  Ingatan tiga hari lalu selalu mengubah semuanya, ketika

            kau sedang mencoba menyeriusi apa yang ada di hadapanmu.
            Dukungan dua rekanmu, Arifadi dan Rizal, memang sangat kau
            butuhkan.  Namun ketika sendiri seperti ini, kau benar-benar
            akan merasa berat. Kau terbebani dengan semua pikiran itu.
            Menyelesaikannya sendiri bukanlah ide yang baik.


                                           ***

                  Bundel terakhir yang kau terima adalah pemeriksaan dugaan
            adanya kerugian negara yang dilakukan oleh oknum bupati di

            kabupaten tetangga. Penyidik menyebut adanya dugaan korupsi.
            Jika terbukti, dia akan menjalani hukuman setelah majelis hakim
            inkrah. Walakin, bukan itu yang sebenarnya sedang kau pikirkan.
            Percayalah, Arifadi dan Rizal telah membantumu menyelesaikan
            semuanya.


                  Ingatan tiga hari lalu masih menemani pikiranmu. Kau yakin
            semua masalah ini akan selesai, tapi tidak pikiranmu. Bukankah
            kau sudah cukup terbiasa mengaudit sesuai dengan perintah
            yang kau terima? Rekan kerjamu juga tahu itu gampang bagimu.







                                               Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”  137
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154