Page 138 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 138

Aku melihat jam yang ternyata sudah pukul 00.45 dini
          hari.  Tak  heran  aku  mendapat  pesan  itu  karena  biasanya  aku

          selalu terbangun dari tidur pada pukul 01.00. Ponselku bergetar
          kembali “Mimpi buruk lagi?” isi dari pesan susulan itu.

                 Aku mulai menulis pesan jawaban karena tak ingin
          membuatnya khawatir. “Aku belum tidur. Jadi, jangan khawatir

          ya,” jawabku.

                 Aku menutup buku dan merapikan semuanya.
          Merebahkan diri, menutup mata dan mencoba untuk terlelap.
          Tapi, jangankan terlelap, tertidur pun aku tak bisa. Aku mencoba

          kembali dan ya selamat malam. Aku tidur dengan mengangkat
          kedua tanganku di kening.

                 Keesokan harinya aku berjanji akan bertemu dengan
          Michi di perpustakaan.  Tempat nongkrong kami memang

          perpustakaan, tapi bukan karena kami rajin, bukan juga karena
          kami  pintar.  Aku  sendiri  tak  mengerti  awal  mulanya,  tiba-tiba
          secara tak tersirat kami menjadikan perpustakaan menjadi titik
          temu antara aku dan Michi.


                 Aku datang dengan membawa buku tes CPNS dan
          Psikotes, juga segelas kopi dalam genggaman tangan kananku.
          Aku melihat Michi sudah duduk di ujung, tempat favorit kami.
          Michi kelihatannya cukup terkejut dengan buku yang kubawa.


                 “Runa, buku apa itu. Lu mau ikut CPNS BPK?” dia bertanya
          sambil membelalakkan mata, terkejut setengah mati.



          126   Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143