Page 9 - Modul Pembelajaran Kelompok 2
P. 9
C. Pembuatan Instrumen
Kayu nangka merupakan kayu yang paling banyak
digunakan untuk pembuatan rebana, karena kayu nangka
mudah untuk didapatkan dan juga harganya murah. Jika ingin
mendapatkan suara yang lebih bagus, dapat menggunakan
kayu yang lebih bagus seperti kayu Mahoni atau Trembesi.
Untuk pembuatannya hal yang dilakukan pertama kali yaitu
pemotongan kayu membentuk lingkaran. Kemudian setelah
itu, kayu dibentuk menjadi bentuk rebana dan dilanjutkan
pengurkuran pada pinggir kayu untuk proses pembuatan
lubang krincingan. Setelah itu dilakukan pemotongan dengan
alat khusus mengikuti ukuran yang telah dibuat. Selanjutnya
dilakukan pengamplasan kayu, agar kayu rebana menjadi
lebih halus. Kemudian dilanjutkan dengan proses cat rebana,
tahap 1, setelah di cat lakukan penjemuran kayu. Setelah itu
lakukan pengeboran pada kayu untuk memasukan paku.
Setelah itu lakukan pengecatan tahap kedua. Setelah itu
masuk kedalam proses pembuatan membran rebana.
Siapkan kulit, ukur dan potong sesuai dengan frame
rebananya. Setelah itu kulit dibentuk kedalam frame rebana
dan dan dipaku agar menjadi lebih kuat. Setelah itu kulit
dijemur selama kurang lebih 2 jam. Setelah itu, ukur dan
masukan paku kedalam lubang untuk kerincingan. Setelah
kulit yang dijemur kering, lekatkan kulit tersebut ke kayu
rebana dengan menggunakan alat. Setela itu dipaku kembali
agar kulit menjadi lebih kuat, dan sisa kulit dirapihkan dengan
dipotong dengan menggunakan cuter. Setelah itu dilakukan
pemasangan kerincingan. Untuk gambaran lebih jelas dapat
melihat video berikut :