Page 39 - FIS-17
P. 39
Gambar 10 adalah gambar siklus Pesawat Pendingin yang dibuat untuk
memudahkan analisa sistem Pesawat Pendingin melalui pendekatan diagram
P-V, dengan keterangan sebagai berikut:
1. Proses a-b, adalah proses Joule-Kelvin (pada diagram P-V, diperlihatkan
dengan lengkung kurva putus-putus dari A sampai B). Selama
proses berlangsung, keadaan sistem bukanlah keadaan
setimbang, karena harga P dan V dari saat yang satu ke saat
yang lain tidak dapat diketahui. Hanya keadaan awal
(keadaan a) dan keadaan akhir (keadaan b) yang merupakan
keadaan setimbang dengan harga P dan V yang tertentu.
Karena itu keadaan yang sebenarnya sistem selama proses
tidak dapat diilustrasikan. Pada Gambar 10 proses ini
dinyatakan oleh kurva putus-putus a-b.
2. Proses b-c, pada proses ini berlangsung proses evaporasi (penguapan)
pada tekanan dan temperatur tetap dengan disertai
penyerapan kalor sebesar Q 2.
3. Proses c-d, pada proses ini berlangsung proses kompressi (pemampatan)
secara adiabatik, sampai temperatur uap melebihi harga T 1.
4. Proses d-a, adalah proses pendinginan secara isobarik sampai temperatur
uap mencapai harga T 1, yang dilanjutkan dengan
pengembunan (kondensasi) pada tekananan temperatur
tetap. Usaha yang dilakukan dinyatakan oleh luas daerah
yang diarsir.
Kita kembali pada petanyaan pada awal pembahasan yaitu tidakkah azas kerja
pesawat pendingin ini bertentangan dengan perumusan Claussius?
- dapat kita pelajari bahwa azas pesawat pendingin tidak bertentangan
dengan perumusan Claussius, sebab pada sistem pesawat pendingin harus
dilakukan usaha dari luar sebesar W yang dinyatakan oleh luas bagian
daerah yang diarsir dan dibatas kurva abcda. Dari Hukum Pertama
Termodinamika telah dipelajari bahwa Q 1 = Q 2 + W
Modul.FIS.17 Termodinamika 28