Page 34 - FIS-17
P. 34

Dalam hal lain;

                                   W = Q 1 – Q 2  , dengan Q 2 adalah kalor yang dilepas sistem
                         Sehingga:

                                            Q 1 – Q 2         Q 2
                                   ?  =               =  1 -
                                               Q 1            Q 1

                         Untuk siklus Otto:

                                             C v (T a – T d)              T a     T d/T a - 1
                                   ?  = 1 -                =  1  -
                                             C v (T c – T b)                T b    T c/T b - 1

                     atau

                                              T a               1                1
                                   ?  = 1 -       = 1 -                = 1 -
                                                                 ?-1
                                              T b         (V 2/V 1)             R ?-1

                                                                           1
                     Jadi, terbukti bahwa efisiensi sistem adalah ?  =
                                                                           ?-1
                                                                          R


                     Tampak bahwa harga efisiensi siklus sistem akan lebih baik bila nilai R
                     diperbesar. Tetapi memperbesar R dapat menimbulkan resiko meletupnya

                     bahan bakar secara spontan sebelum mencapai titik b. Hal ini justru akan

                     menurunkan efisiensi. Memperbesar R dimungkinkan bila digunakan bahan
                     bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.



                     2. Siklus Diesel
                            Pada    mesin   diesel   ini,  pembakaran     terjadi  karena    gas   bakar

                     dimampatkan pada tekanan tertentu. Disini bahan bakar tidak dimasukkan

                     pada keadaan a, tetapi disemprotkan pada kondisi b yang menyebabkan motor

                     meletup dengan sendirinya. Proses peletupan dianggap berjalan                  pada
                     tekanan    yang   sama.    Jadi b-c  adalah proses isobaris. Hal ini terlihat pada

                     Gambar Siklus diagram pendekatan mesin diesel seperti ditunjukkan oleh

                     Gambar 8 berikut ini.


                     Modul.FIS.17 Termodinamika                                                       23
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39