Page 31 - e-modul asam basa berbasis SI
P. 31

E-modul Asam Basa





                                                                           Scientific Background






             Baca dan pahamilah wacana mengenai isu permasalahan dibawah ini !


                  Bau mulut atau disebut juga dengan halitosis atau bad breath  yang
            dianggap  sebagai  suatu  masalah  yang  dapat  mengganggu  kepercayaan
            diri  seseorang.  Bau  mulut  dapat  berasal  baik  dari  dalam  mulut,  intra

            oral  (lokal)  yang  disebut  foetor  ex  ore,  maupun  dari  extra  oral
            (sistemik) yang disebut halitos. Masyarakat percaya bahwa penggunaan
            baking  soda  atau  biasa  disebut  natrium  bikarbonat  dapat  mencegah

            timbulnya bau mulut.
                    Baking  soda  biasanya  digunakan  oleh  masyarakat  sebagai  bahan
            tambahan pada adonan kue. Soda bikarbonat bersifat basa. Jadi, ketika

            dicampur  dengan  asam,  seperti  susu,  soda  menciptakan  karbon
            dioksida. Ini menyebabkan campuran mengembang sebelum digantikan

            dengan udara. Oleh karena itu, bahan ini sangat cocok untuk membuat
            kue.






















                                               Gambar  3.1 Baking Soda

                        Baking  soda  atau  natrium  bikarbonat  adalah  kristal  putih  halus
            yang  tidak  berbau  dan  bersifat  basa.  Penggunaan  baking  soda  sebagai

            pasta  gigi  diduga  mampu  menyerap  bau,  dan  juga  mempunyai  sifat
            antibakteri  dengan  cara  membentuk  air  dan  oksigen  yang  dapat
            melepaskan  perlekatan  bakteri  plak.  Banyak  isu  yang  mengatakan

            bahwa  penggunaan  baking  soda  tidak  aman,  namun  banyak  penelitian
            yang  mengatakan  bahwa  baking  soda  merupakan  basa  lemah  yang
            memiliki sifat abrasif ringan sehingga tidak mengiritasi jaringan mulut

            yang sensitif.



                                                                                                             21
                berbasis Socio-Scientific Issues
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36