Page 18 - Ebook.RJ
P. 18
• Larutan Na S O 0,05 M
2 2 3
• Gula pasir
• Serbuk belerang
Cara Kerja
A. Pembuatan koloid dengan kondensasi
1. Panaskan 100 mL akuades dalam gelas kimia. setelag mendidih tetesi dengan
10 tetes larutan FeCl3 jenuh sambil diaduk. Hentikan apabila larutan mulai
berubah menjadi coklat, amati sifatnya
2. Reaksikan 25 mL larutan HCl 2 M dengan 25 mL larutan Na S O 0,05 M.
2 2 3
Amati perubahan yang terjadi
B. Pembuatan koloid dengan dispersi langsung
1. Gerus campuran 1 sendok gula pasir dan 1 sendok serbuk belerang pada
lumpang porselen hingga lembut
2. Sisihkan setengah gerusan belerang dan gula tersebut, kemudian tambahkan
1 sendok gula. Gerus kembali campuran ini hingga lembut
3. Sisihkan kembali setengahnya. Sisanya tambahkan dengan 1 sendok gula
dan gerus hingga lembut
4. Ulangi sekali lagi langkah di atas
5. Larutkan seujung sendok spatula hasil gerusan terakhir. Amati yang terjadi
6. Ambil serbuk belerang yang belum digerus dengan gula, kemudian masukan
ke dalam 100 ml akuades. Bandingkan hasilnya dengan pada langkah 5.
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yangtelah dilakukan!
Ringkasan
Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran
secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut sistem dispersi. Zat yang
didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk
mendispersikan disebut medium pendispersi. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem
dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu suspensi, koloid, dan larutan.
Suspensi merupakan sistem dispersi dengan ukuran relatif besar. Pada umumnya
suspensi merupakan campuran heterogen. Larutan merupakan campuran homogen
yang sistem dispersinya mempunyai ukuran partikel sangat kecil, sehingga tidak dapat
diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi meskipun dengan
menggunakan mikroskop ultra. Koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm –100
nm. Oleh karena ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamati
dengan mata langsung (mata telanjang).
Koloid mempunyai sifat yang khas, di antaranya Efek Tyndall, Gerak Brown,
adsorpsi, dan koagulasi. Untuk menjaga kestabilan koloid dapat dilakukan cara-cara
sebagai berikut, di antaranya dengan cara menghilangkan muatan koloid dan
menambahkan stabilisator koloid, yaitu emulgator dan koloid pelindung.
14