Page 13 - Ebook.RJ
P. 13
atau molekul sederhana tetapi menahan partikel koloid), kemudian kantong ini
dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong
dan terbawa aliran air.
Salah satu pemanfaatan proses dialysis adalah alat pencuci darah (Haemodialisis).
Pada proses ini darah kotor dari pasien dilewatkan dalam pipa-pipa yang terbuat dari
membrane semipermeabel. Pipa semipermeabel ini dialiri cairan yang berfungsi sebagai
pencuci (biasanya plasma darah), ion-ion dalam darah kotor akan terbawa aliran plasma
darah.
Gambar 7.4
Proses Dialisis
2) Penambahan Stabilisator Koloid
Dengan menambahkan suatu zat ke dalam suatu sistem koloid dapat menstabilkan
koloid, misalnya penambahan emulgator dan koloid pelindung.
a. Emulgator
Emulgator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu emulsi (koloid cair dalam
cair atau cair dalam padat). Emulgator merupakan senyawa organik yang
mengandung kombinasi gugus polar dan non polar sehingga mampu mengikat zat
polar (air) dan zat non polar.
Salah satu emulsi yang kita kenal sehari-hari adalah susu, dimana lemak terdispersi
dalam air. Susu mengandung kasein yaitu suatu protein yang berfungsi sebagai
zat pengemulsi. Jika susu menjadi masam, akibat laktosa (gula susu) teroksidasi
menjadi asam laktat, kasein akan terkoagulasi dan tidak dapat menstabilkan emulsi
lagi. Akibatnya lemak dan kasein akan terpisah dari susu.
Coba anda amati peristiwa tersebut dengan membiarkan susu dalam suatu wadah
transparan menjadi masam ! Apa yang anda lihat ?
Peristiwa ini banyak dimanfaatkan dalam industri obat-obatan dan kosmetika,
seperti dalam pembuatan salep, cream, lotion, dan minyak ikan.
Contoh lainnya adalah penambahan amonia dalam pembuatan emulsi pada kertas
film.
9