Page 8 - Ebook.RJ
P. 8
Asap Kebakaran Hutan di Riau pada Tahun 2019
Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di
wilayah Provinsi Riau, menimbulkan dampak yang sangat besar. Salah
satunya asap yang pekat menyelimuti Bumi Lancang Kuning.
Sebagaimana diketahui, hingga kini, masih terdapat sejumlah titik api di
lahan gambut, yang tersebar di beberapa wilayah di Bumi Lancang
Kuning. Seperti di Pekanbaru, Pelalawan, Siak, Bengkalis, Dumai,
Kampar, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir. Sementara tim Satgas Karhutla
di Riau, yang terdiri dari TNI, kepolisian, BPBD, Manggala Agni dan
Masyarakat Peduli Api, masih berjibaku memadamkan api. Bahkan, ada
petugas yang sampai tidur di hutan demi memadamkan api. Kabut asap
mengakibatkan kualitas udara di Riau memburuk. Mulai dari level tidak
sehat, sangat tidak sehat, dan bahkan ada yang berbahaya di sejumlah
permukiman warga.
Rektor UMRI, Dr. Mubarak, saat dikonfirmasi Kompas.com,
membenarkan, kampus diliburkan karena kabut asap pekat. Dia
mengatakan, jika kondisi kabut asap berkurang, Senin (16/9/2019),
aktivitas perkuliahan akan diaktifkan kembali seperti biasa. "Diharapkan
tiga hari ke depan kualitas udara sudah semakin membaik, maka Senin
pelayanan akademik di kampus kita buka kembali," kata Mubarak.
Sumber:
https://regional.kompas.com/read/2019/09/16/06162731/5-fakta-dampak-
kabut-asap-karhutla-udara-tak-sehat-hingga-menyiksa-rakyat?page=all.
Pertanyaan:
1. Mengapa asap kebakaran hutan menyebabkan mata perih dan
memberikan dampak buruk lainnya bagi kesehatan?
2. Bagaimana solusi untuk mengatasi dampak buruk dari asap
kebakaran hutan tersebut?
3. Jelaskan hubungan koloid dengan asap kebakaran hutan!
4