Page 16 - KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM SMA/MA KELAS XII
P. 16
berbeda dari Newton. Menurut Huygen cahaya adalah
gelombang. Dengan dasar ini Huygen dapat menjelaskan bagaimana
terjadinya pola gelap terang pada peristiwa difraksi dan interferensi.
Melalui konsep ini pula kita dapat memahami bahwa cahaya juga dapat
dipolarisasi.
Pandangan bahwa cahaya sebagai gelombang ini dapat
diterapkan untuk menjelaskan gejala-gejala yang teramati di muka.
Sebaliknya konsep cahaya sebagai partikel tidak sepenuhnya dapat
digunakan. Karena itu pada abad ke 19, konsep cahaya dipahami sebagai
gelombang bukan partikel.
Konsep cahaya sebagai gelombang juga sesuai dengan
perkembangan di bidang elektromagnetika. Dengan menggunakan
persamaannya, Maxwell menunjukkan bahwa terdapat gelombang
elektromagnetik. Gelombang ini merambat dengan kecepatan yang
tergantung mediumnya. Selanjutnya Hertz dapat menunjuukan dengan
eksperimen adanya gelombang elektromagnetik tersebut.
Tabel 1.1. Gejala yang terkait dengan cahaya
Gejala Konsep cahaya
Gelombang Partikel
Merambat lurus ya ya
Pemantulan ya ya
Pembiasan ya ya
Difraksi ya tidak
Interferensi ya tidak
Polarisasi ya tidak
Sesuai dengan tabel di atas kita dapat mengetahui bahwa konsep
cahaya sebagai gelombang cocok untuk semua gejala. Sebaliknya cahaya
sebagai partikel kurang cocok untuk menjelaskan sebagian gejala yang
terkait dengan cahaya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa pada
abad ke 19 cahaya lebih dipahami sebagaigelombang.