Page 18 - KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM SMA/MA KELAS XII
P. 18

a. Kejadian munculnya fotoelektron sangat cepat. Begitu logam disinari, saat
               itu juga teramati adanya arus pada amperemeter. Hal ini terjadi
               tanpa tergantung        intensitas    cahaya     yang     digunakan.     Meskipun
               intensitas cahayanya kecil, bila fotoelektron muncul, munculnya tetap
               sesaat, tidak ada waktu tunda.

            b. Dengan susunan di muka, tegangan kolektor dapat diatur polaritas
               dan nilainya. Bila keping kolektor kita buat lebih positip, maka
               fotoelektron akan tertarik ke arah kolektor. Sebagai akibatnya akan
               terlihat adanya arus pada amperemeter. Bila tegangan kolektor ini
               diperkecil, tarikannya terhadap fotoelektron juga mengecil, sehingga
               arusnya menurun. Namun ketika tegangan kolektor sudah bernilai

               nol,    arusnya     masih     ada. Selanjutnya      bila   polaritasnya      dibalik,
               berarti kolektor menjadi lebih negatif. Hal ini menyebabkan kolektor
               menolak      fotoelektron,      sehingga arusnya        turun.    Bila   kemudian
               tegangannya diperbesar, maka fotelektron semakin tertolak dan tidak
               mencapai kolektor, sehingga arusnya menjadi nol. Pada keadaan ini
               tegangan kita sebut tegangan penghenti (VP). Hubungan ini digambarkan
               pada gambar 1.2. sebagaiberikut:



                                VP                                  tegang
                                          aru
                                          s                         an  I2 >

                                                                        I1



                                                                        I1



                                                 o



                                                 Gambar 1.2.
            Hubungan antara arus dengan tegangan untuk dua nilai intensitas I1 dan I2.


            Dengan memvariasi intensitas cahaya yang digunakan ternyata tegangan
            penghentinya tetap, tidak berubah. Seperti terlihat pada gambar 1.2 ketika
            disinari dengan intensitas I1, tegangan penghentinya VP. Jika disinari

            dengan intensitas yang lebih tinggi I2, tegangan penghentinyajuga tetap VP .
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23