Page 50 - e-modul Arsitektur Komputer-STEAM
P. 50

f)  Solid State Drive (SSD)

                     Solid State Drive  yang umumnya disingkat dengan SSD, merupakan media penyimpanan

               dengan  menggunakan  teknologi  nonvolatil  memori.  SSD  tidak  menggunakan  piringan
               magnetis seperti hardisk konvensional. SSD umumnya menggunakan interface elektronik yang

               kompatibel  dengan  input  output  tradisional  seperti  hardisk.  Hal  ini  memungkinkan
               penggunaannya untuk menggantikan hardisk. Teknologi yang berkembang memungkinkan

               adanya interface yang baru untuk SSD seperti M2 SATA.
                     SSD tidak memiliki komponen mekanis yang bergerak. SSD menggunakan chip untuk

               menyimpan datanya. Inilah yang membedakan SSD dengan harddisk maupun floppy disk yang
               komponennya memiliki bagian yang bergerak. Oleh karena itulah SSD umumnya lebih aman

               dari goncangan. SSD juga tidak menghasilkan suara saat bekerja, serta memiliki waktu akses
               yang  lebih  cepat.  Konsep  kerja  yang  digunakan  pada  SSD  masih  mirip  seperti  RAM  yang

               menyimpan data dalam bentuk sinyal elektronik.














                                   Gambar 27. (kiri) SSD SATA; (kanan) SSD M2 SATA


                     Meskipun sifatnya nonvolatil, namun SSD ini tidak cocok digunakan untuk penyimpanan

               data yang lama. Karena dalam waktu sekitar 1 tahun, data di dalam SSD jika tidak di refresh
               ulang  maka  akan  hilang  atau  korup.  SSD  yang berbasiskan  flash  memory  terdiri dari dua

               teknologi. Teknologi yang pertama adalah SLC memory yang merupakan singkatan dari single
               level  cell.  Pada  teknologi  ini,  data  disimpan  pada  flash  memory  pada  sel-sel  individual.

               Sehingga 1 bit data disimpan dalam satu sel saja. Kelebihan dari memori jenis SLC ini adalah
               kecepatan tulisnya yang cepat, konsumsi dayanya yang lebih rendah, serta ketahanan selnya

               yang lebih tinggi. Namun kelemahannya adalah harga per byte datanya lebih mahal daripada
               teknologi MLC. Teknologi kedua yang digunakan dalam SSD adalah Multi Level Cell Atau biasa

               kita  sebut  dengan  MLC.  Teknologi MLC  ini  memiliki  kelebihan  biayanya  yang  lebih  murah
               daripada  teknologi  SLC  karena  kepadatan  datanya  lebih  tinggi  sehingga  satu  sel  dapat

               menyimpan beberapa data dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh ada dua sel yang
               berbeda di dalam SSD. 2 sel ini tidak hanya dapat menyimpan dua data saja, namun bisa

               menyimpan 4 data. Data yang disimpan merupakan representasi dari empat kombinasi yang


               50 | E-Modul Arsitektur Komputer Berorientasi STEAM
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55