Page 109 - Buku Teori dan Praktik_Perkantoran
P. 109

4. Gunakan kata pengantar
             Pada praktiknya, memperkenalkan diri dan bercerita mengenai latar belakang pengiriman
             adalah hal utama sebelum mengirimkan email bisnis.
             Contohnya, “Nona Aurelie yang terhormat: nama saya Sasha Baron, Head of Marketing dari
             Tulip Corporation, ingin mengajak Anda untuk mencoba kemungkinan bisnis di bidang …”.
             Pola  ini  telah  dipraktikkan  oleh  pelaku  bisnis  di  negara-negara  maju  seperti  Amerika
             Serikat dan China. Tanpa melupakan budaya negara-negara maju yang tak berbicara basa-
             basi, membuka email bisnis dengan cara di atas bisa digunakan. Dengan cara ini pula, relasi
             perusahaan akan tahu dengan siapa ia akan berbicara atau berhubungan.

             5. Susun bagian email dengan jelas
             Pada dasarnya, email dan surat bisnis biasanya berisi tiga bagian, yaitu kalimat pembuka,
             isi,  serta  kalimat  penutup.  Agar  mudah  dibaca  oleh  penerima,  sebaiknya  susun  bagian
             email  dengan  jelas  berdasarkan  tiga  bagian  tersebut.  Misalnya,  pada  paragraf  pertama
             menegaskan untuk menulis kalimat pembuka yang berisi perkenalan diri serta maksud dan
             tujuan mengirim email.
             Lalu, paragraf selanjutnya berisi isi atau pokok pembahasan yang ingin disampaikan dalam
             email.  Di  paragraf  terakhir,  tuliskan  ucapan  terima  kasih  karena  telah  meluangkan
             waktunya  untuk  membaca  email  tersebut.  Kemudian,  sertakan  juga  kontak  yang  bisa
             dihubungi untuk follow up mengenai email mu.


             6. Berikan salam penutup dan cantumkan tanda tangan elektronik
             Tanda  tangan  yang  dimaksud  di  sini  bukanlah  yang  biasanya  kamu  gunakan  untuk
             dokumen pribadi.Melainkan signature elektronik yang akan muncul di  akhir e-mail ketika
             kamu mengirim surat.
             Signature  ini  umumnya  berisi  nama  dan  data  pribadi  seperti  alamat  kantor,  e-mail,  atau
             nomor  telepon.  Agar  memudahkan,  Anda  bisa  mengatur  agar  signature  muncul  secara
             otomatis  di  pengaturan  surat  elektronik.  Hal  ini  penting  agar  penerima  surat  tahu  harus
             menghubungi ke mana untuk merespon suratmu.


             7. Hindari Menggunakan Tanda Perintah (!) secara Berlebihan
             Tanda  perintah  (!)  itu  memiliki  indikasi  yang  bermacam-macam.  Bukan  hanya  untuk
             mengekspresikan kemarahan, namun juga dapat mengekspresikan kegembiraan. Misalnya,
             “Ya ampun! Hahaha!!!”. Akan tetapi dalam bisnis atau dunia profesional, penggunaan tanda
             seru  atau  tanda  perintah  (!)  secara  berlebihan  tidak  diterjemahkan  dengan  baik  dalam
             komunikasi  bisnis,  terutama  melalui  email.  Hindari  penggunaan  tanda  baca  tersebut,
             kecuali kita benar-benar mengenal penerima email dengan sangat baik.


             8. Informasikan pada isi pesan ketika terdapat dokumen lampiran
             Apabila ada mengirim attachment atau lampiran, informasikan hal tersebut dalam isi email.
             Misalnya, "Melalui email ini, kami juga melampirkan file ... dan ...


















             Teori dan Praktik Perkantoran                                                              103
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114