Page 31 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI FEBRUARI 2024
P. 31

4 abad dan memungkinkan per-        teh  atau  membantu  pekerjaan,
            cakapan  kompleks  dalam  jarak     memberi tahu tetangga jika muslim
            jauh tanpa menggunakan kata-ka-     panen akan datang, atau pengu-
            ta, melainkan hanya siulan. Meski   muman tentang pemakaman, ke-
            kuş dili  sangat popular, penduduk   lahiran, dan undangan pernikahan.
            tidak melupakan bahasa ibu mere-       Desa Kuşköy memiliki populasi
            ka, yakni bahasa Turki.             yang kecil  dan lebih  dari 80  per-
               Selain itu, bahasa siulan dapat   sen penduduknya menggunakan
            mengatasi    kebisingan    sekitar  teknik komunikasi  yang luar biasa
            de ngan lebih tepat dan efektif     ini.
            dibandingkan suara biasa atau
            teriakan.  Sifat ucapan bersiul     Tergeser Handphone
            melalui kebisingan  juga dapat di-     Orang-orang yang terbiasa ber-
            anggap sebagai cara yang efektif    bicara bahasa ini umumnya kakek,
            untuk menandakan situasi darurat.   nenek,  bapak-ibu  para  generasi
               Kuş dili  telah digunakan para   yang ingin menjaga tradisi ini masih
            petani di Kuşköy selama be-         tetap hidup.
            rabad-abad. Mereka mulai meng-         Untuk menjaga budaya ini, pe-
            gunakan bahasa burung agar          merintah local telah berupaya un-
            mereka dapat dengan cepat ber-      tuk menjaga praktik ini melalui Fes-
            komunikasi satu sama lain melalui   tival Bahasa Burung yang diseleng-
            perbukitan  jauh  tempat  mereka    garakan secara tahunan dan me-
            biasa bekerja.                      ngajarkan bahasa ter sebut di seko-
               Dengan bahasa burung ini,        lah-sekolah sejak tahun 2014.
            mereka menyampaikan ungka-             Sayangnya, anak-anak muda –
            pan-ungkapan yang sederhana         baik kaum perempuan dan laki-la-
            seperti ‘oke’, bahkan pernyataan    ki—saat ini sudah mulai ogah mem-
            yang rumit seperti; “Apakah mu-     pelajari  warisan  budaya  mereka.
            sim panen berikutnya diperkira-     Meski UNESCO telah memasukkan
            kan akan menguntungkan?”            tradisi unik ini dalam “daftar wari-
               Biasanya,  kuş dili digunakan    san budaya” yang dilindungi dan
            sebagai undangan untuk minum        dijaga, tak banyak anak muda yang
                                                terus menggunakannya.
                                                   Selain alasan teknologi, migra-
                                                si masyarakat pedesaan  ke per-
                                                kotaan dan daerah  maju untuk
                                                mencari  pekerjaan  juga  dapat
                                                menjadi salah  satu alasan utama
                                                punahnya bahasa ini.
                                                   Di era teknologi dan masuk nya
                                                telepon pintar (smartphone), se-
                                                makin sedikit orang dan anak-anak
                                                muda    menunjukkan    kesediaan
                                                untuk mempelajari bahasa siulan.
                                                Mereka secara bertahap mulai
                                                menjauhi penggunaan kuş dili.*



                                                          Rajab 1445/Februari 2024 | MULIA  27
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36