Page 17 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 17
Manusia memang penting, sama pentingnya dengan kehadiran Sang
Pencipta dan alam semesta. Namun, ‘hubungan’ antara ketiganya lah
yang paling penting. Fokus pada ‘hubungan’ antarsubjek inilah yang
menjadi poin penting buku ini.
Ribuan jurnal ilmiah, buku, artikel koran, kisah, cerita dan
pengalaman-pengalaman saya jadikan sebagai rujukan (pembaca bisa
melihat rujukan-rujukan saya). Meski banyak rujukan, saya telah
memilih kata-kata dan kalimat yang begitu sederhana sehingga pem-
baca akan dapat memahaminya dengan baik. Kata-kata dan kalimat
memiliki kekuatan tersendiri jika mudah dipahami. Dengan demikian,
buku ini dapat dibaca oleh siapapun dengan latar belakang pendidikan
apapun. Terutama bagi mereka yang sedang bergelut mencari semacam
resep kehidupan yang bisa membawa kesenangan dan kebahagiaan.
Buku ini pun bisa dijadikan rujukan ilmiah mengingat sedemikian
banyak artikel-artikel ilmiah yang saya kutip. Bukan sembarang artikel
dan buku ilmiah tentunya, tetapi juga dengan sumber-sumber yang
dapat dipercaya dan diakui dalam dunia ilmu pengetahuan. Di belan-
tara rujukan-rujukan yang sedemikian banyaknya itu pembaca akan
menemukan titik temu pada ‘hubungan-hubungan’ di antara pelbagai
hal yang dibicarakan. ‘Hubungan’ adalah penghubung dari pelbagai
tema yang besar seperti uraian tentang Sang Pencipta hingga yang tam-
pak remeh-temeh seperti soal makanan, memasak, rumah, dan lain-
lain. Di sinilah keunikan buku ini. Menyatukan pelbagai fenomena
kehidupan untuk mendapatkan satu kecerdasan yang saya sebut ‘Ke-
cerdasan Biofilia’. Apa itu ‘Kecerdasan Biofilia’? Pembaca silakan me-
nelusuri lebih dulu pada pendahuluan buku ini.
Neurosains (ilmu tentang otak) bertindak bagaikan kacamata
(perspektif) untuk melihat beragam fenomena yang ada. Neurosains
adalah ilmu yang pesat sekali perkembangannya karena penemuan alat Buku ini tidak diperjualbelikan.
pencitra (imaging) otak yang memungkinkan kita melihat apa yang
terjadi di otak ketika seseorang berpikir, bersikap atau bertindak. Ilmu
ini telah membantu manusia untuk memahami lebih mendalam ten-
tang dirinya. Apalagi dengan latar belakang (setting) suasana Pandemi
Covid-19. Buku ini memang ditulis dalam suasana Pandemi Covid-19
xvi