Page 20 - Flipbook Konservasi Elang Jawa
P. 20
Upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat Desa Bahari terhadap hutan lindung ini secara turun-
temurun dan tidak terbuka untuk umum. Hutan lindung Cipanjalu
hanya diperbolehkan bagi orang yang ingin berziarah ke makom Prabu
Cakradewa dan yang mempunyai kepentingan seperti penelitian atau
tamu terbuka, tidak dipakai untuk kegiatan umum. Keturunan harus
melestarikan untuk kebermanfaatan bersama. Pelestarian Cipanjalu ini
sangat dijaga dan termasuk keramat karena terdapat wangsit yang turun
temurun. KEE (Konservasi Ekosistem Esensial) program PSDA sangat
menunjang untuk hutan lindung ini dengan ikut melestarikan dan tidak
mengganggu segala sesuatu yang ada disini dari mulai air, tumbuhan
yang sudah berumur ribuan tahun, hewan dll. Di hutan lindung
Cipanjalu ini terdapat hewan yang dilindungi oleh pemerintah
diantaranya yaitu elang jawa, kukang (ditemukan pada malam hari),
lutung (surili), tringgiling (bisa ditemukan di batuan), monyet. Pada
tahun 2022 PSDA menambahkan 10 ekor kukang untuk dikonservasi
di Hutan Lindung Cipanjalu ini.
D. Sosial Ekonomi Masyarakat
1. Kondisi Umum Masyarakat
Kondisi umum masyarakat terhadap Hutan Lindung Cipanjalu ini
sebagian masyarakat mendukung dengan tidak memasuki kawasan
sembarangan dan beberapa masyarakat juga ada kurang mendukung tetapi
tetap saja tidak bisa diganggu atau mengubah tempat kecuali ada izin.
2. Interaksi Masyarakat dengan Satwa/Vegetasi (Tergantung Lokasi)
Interaksi masyarakat Desa Bahari dengan satwa yang ada di Hutan
Lindung Cipanjalu ini sangat terbatas, yang tidak berkepentingan tidak
diperbolehkan masuk ke kawasan ini. Hutan Lindung Cipanjalu ini
memliki luas 16 hektar, baik masyarakat lokal maupun bukan dilarang
keras berburu disini karena jika melanggar akan ditindak secara hukum.
15