Page 17 - Flipbook Konservasi Elang Jawa
P. 17

makhluk yang aktif mencari makan pada malam hari. Umumnya,

                            ditemukan hidup soliter (sendiri), meskipun kadangkala ditemukan

                            hidup berpasangan (Medway, 1969 dalam (Masy’ud et al., 2011)).
                            Trenggiling biasanya tidur sepanjang hari di dalam lubang-lubang

                            yang  dibuat  sendiri  di  tanah  atau  cabang  dan  batang  pohon,  dan
                            ketika  malam  hari  trenggiling  akan  keluar  dari  lubangnya  untuk

                            mencari  makan  yaitu  berupa  semut  atau  rayap.  Trenggiling

                            memangsa mangsanya menggunakan cakar kaki (Rahm, 1990 dalam
                            (Masy’ud et al., 2011)). Di dunia terdapat 7 spesies trenggiling (Ram

                            1990 dalam (Masy’ud et al., 2011)), yaitu 1) Manis javanica yang
                            tersebar  di  Asia  Tenggara  di  Indonesia  (meliputi  Pulau  Jawa,

                            Kalimantan,  dan  Sumatera),  Malaysia,  dan  Indochina  (Vietnam,
                            Laos,  dan  Kamboja),  2)  Manis  pentadactyla  tersebar  di  Nepal,

                            Himalaya  Timur,  Myanmar  dan  China,  3)  Manis  crassicaudata

                            hidup di India dan Srilanka, 4) Manis tertradactyla atau trenggiling
                            tidak berekor yang hidup di Asia, 5) Manis temmenki hidup di Asia,

                            6) Manis triscuspis hidup di Asia, dan 7) Manis gigantea hidup di
                            Afrika.

                                   Di Indonesia, trenggiling telah dinyatakan oleh pemerintah

                            sebagai  satwa  yang  dilindungi  berdasarkan  Peraturan  Menteri
                            Lingkungan  Hidup  dan  Kehutanan  Republik  Indonesia  Nomor

                            P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.            Status   konservasi
                            trenggiling pada IUCN Redlist adalah Critically Endangered (CR)

                            atau kritis yang artinya spesies tersebut berisiko punah dalam waktu

                            dekat.  Sedangkan,  status  trenggiling  berdasarkan  CITES  yaitu
                            Appendix  I  yang  berarti  masuk  ke  dalam  daftar  seluruh  spesies

                            tumbuhan  dan  satwa  liar  yang  dilarang  dalam  segala  bentuk
                            perdagangan  internasional.  Berikut  merupakan  taksonomi

                            trenggiling berdasarkan ITIS, yaitu:
                                                      12
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22