Page 2 - GAMBARAN KERAJAAN ALLAH PADA ZAMAN YESUS
P. 2
4. Kerajaan Allah yang Diwartakan Yesus.
Pandangan Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus mirip dengan pandangan para rabi. Kerajaan Allah
sudah hadir dalam diri Yesus dan baru mencapai kepenuhannya pada akhir jaman.
Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus :
1. Kerajaan Allah adalah Allah yang meraja dan memerintah.Oleh karena itu manusia harus mengakui
kekuasaan Allah dan menyerahkan diri kepadaNya sehingga terciptalah kebenaran, keadilan,
kesejahteraan dan kedamaian.
2. Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus akan mencapai kepenuhannya pada akhir jaman. Di akhir
jaman inilah Allah akan meraja. Kerajaan Allah terkait dengan penghakiman terakhir dan ukuran
penghakiman adalah tindakan kasih.
3. Kerajaan Allah yang mencapai kepenuhannya pada akhir jaman itu kini sudah dekat, bahkan sudah
datang dalam Sabda dan karya Yesus. Oleh karena itu orang harus menanggapinya dengan bertobat
dan percaya kepada warta yang dibawa Yesus.
4. Kerajaan Allah adalah kabar mengenai masa depan dunia, dimana yang miskin tidak lagi miskin, yang
lapar akan dipuaskan, yang tertindas tidak akan lagi menderita, yang tertawan akan dibebaskan.
Namun untuk mencapai itu manusia harus terus menerus berjuang suapai benar-benar terwujud.
Yesus sendiri berjuang mewujudkan Kerajaan Allah sampai mati di kayu salib.
5. Perjuangan Yesus itu belum selesai, Yesus memberi tugas kepada para pengikutnya untuk
melanjutkan perjuangan itu, agar sungguh-sungguh meraja.
YESUS MEWARTAKAN DAN MEMPERJUANGKAN KERAJAAN ALLAH
Dalam pewartaan Kerajaan Allah, Yesus menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang diambil dari
kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan suatu kebenaran, khususnya Kerajaan Allah.
Tujuannya agar para pendengar dapat dengan mudah menangkap pesan yang mau disampaikan Yesus
berkaitan dengan Kerajaan Allah.
Yang mau disampaikan Yesus dalam perumpamaan-perumpamaan tentang Kerajaan Allah adalah:
1. Kerajaan Allah sudah dekat.
Yesus mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat bahkan sudah datang dalam diri Yesus.
a. Kerajaan Allah yang sudah dekat nampak dalam perumpamaan tentang Pohon Ara ( Markus 13: 28-
32).
b. Dekatnya Kerajaan Allah membawa nada ancaman dalam perumpamaan tentang orang yang
menghadap hakim (Lukas 12: 57-58) untuk menuntut kembali pinjaman orang yang berhutang
kepadanya. Maksud Yesus adalah kita semua adalah orang berutang(dosa), maka harus segera
membereskan utang itu (bertobat) supaya tidak terlambat. Penghakiman telah diambang pintu.
c. Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur(Lukas 16:1-8). Mau mengatakan bahwa orang harus
cerdik, sebab Kerajaan Allah sudah diambang puntu untuk mengadakan pertenggungjawaban.
Dekatnya KA berarti dekatnya penghakiman.
d. Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 3: 8-9) mau menggambarkan bahwa
sesuangguhnya Allah itu sangat sabar, tetapi jika pada waktunya orang tidak menghasilkan buah
pertobatan maka penghakiman akan mendtangi orang itu.
e. Penghakiman Allah datang secara tiba-tiba seperti seorang pencuri yang datang waktu malam tanpa
diketahui (Mat. 24:50)
f. Kerajaan Allah dan penghakiman datang dengan tidak disangka-sangka, nampak dalam perumpamaan
gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh (Lukas: 18:9-14)
2. Kerajaan Allah berarti Allah Mulai memerintah.
Kerajaan Allah berarti Allah yang memerintah sebagai raja. Allah yang memerintah digambarkan oleh
Yesus sebagai Bapa yang baik hati dan selalu mengampuni.
a. Dalam perumpamaan domba yang hilang , Yesus menggambarkan Allah sebagai yang suka
mengampuni.
b. Dalam perumpamaan upahan di kebun anggur , Allah digambarkan Bapa keluarga yang baik hati
terhadap orang-orang yang tidak berjasa.Orang dimaksud adalah “para pelacur, pemungut cukai dan
orang berdosa “ yang bertobat dan atas kebaikan Allah menerima pemerintahannya.
c. Dalam perumpamaan anak yang hilang digambarkan belas kasih Allah terhadap orang berdosa dan
suka citanya karena mereka mau bertobat.
3. Kerajaan Allah menuntut sikap Iman kepada Allah.
Allah meraja dengan kasih maka manusia dituntut sikap pasrah dan sikap iman kepada Allah. Manusia
tidak boleh mengandalkan hal-hal lain, seperti kekayaan, kekuasaan bahkan dirinya sendiri.Yesus
meyapa “berbahagia” kepada orang miskin karena dalam kemiskinannya mereka hanya mengandalkan
allah dan mempercayakan diri kepada allah.
2