Page 3 - GAMBARAN KERAJAAN ALLAH PADA ZAMAN YESUS
P. 3
4. Kerajaan Allah adalah Suatu karunia.
Kerajaan Allah adalah karunia Allah, bukan hanya jasa manusia. Kerajaan Allah sebagai karunia
dilustrasikan dengan perumpamaan “benih yang tumbuh”(Mrk 4:26-29),”ragi”(Mat. 13:33), “biji sesaswi”
(Mat.13:31-32) dan “ Penabur”(Mrk.4: 1-9).Titik perbandingan perumpamaan tersebut yaitu bahwa
“benih” itu tumbuh, menjadi pohon besar dan menghasilkan buah berlimpah kendati banyak rintangan,
KA dengan kekuatannya sendiri (benih dan ragi) akan diwujudkan dan menghasilkan buah berlimpah.
Kerajaan Allah sebagai karunia harus diperjuangkan dan dikembangkan sebagai nilai tertinggi. Karena
itu manusia yang telah memperolehnya patut bergembira dan bersedia memperjuangkannya dan
mengmbangkannya dalam hidup sehari-hari. Hal ini dilustrasikan dalam kisah “harta yang terpendam
dan mutiara yang berharga” (Mat. 13:44-46).
Perbuatan Yesus dalam rangka memperjuangkan kerajaan Allah :
1. Yesus mengadakan mukjizat.
Mukjizat adalah kejadian atau perbuatan luar biasa yang bagi orang percaya menangkapnya sebagai
penyertaan kekuasaan Allah penyelemat.Dengan mukjizat Allah mengungkapkan kekuasaan
penyelamatannya. Mukjizat yang dibuat Yesus mau menunjukkan :
a. Yesus menghubungkan mukzijatnya dengan pemberitaan Kerajaan Allah
b. Dasar dan motif pembuatan mukjizat adalah pemberitaan Kerajaan Allah.
c. Mukjizat-mukzijat Yesus mempunyai arti mesianis.Artinya mukzijat itu mau menunjukkan bahwa
Yesus adalah mesias yang dinantikan.
d. Mukjizat Yesus menyatakan solidaritas Allah dengan manusia yang miskin, dan menderita serta
kerasukan roh jahat.
2. Yesus bergaul dengan semua orang : tanda cintanya yang universal.Yesus bergaul dengan semua orang dan terbuka
terhadap semua orang.
Yesus akrab dengan para rohaniawan (Yoh. 7:42-52), penguasa bahkan penjajah yang beritikad baik
(Mrk. 7:1-10), dengan para pegawai pajak yang korup (Luk.19:1-10), wanita tuna susila (Luk.7:36-50)
dan para penderita penyakit berbahaya yang dikucilkan.
3. Yesus membebaskan orang dari beban legalisme (hukum yang menindas).
Yesus memaklumkan bahwa Allah adalah pembebas. Allah ingin memungkinkan manusia
mengembangkan diri secara utuh dan penuh. Segala hukum aturan dan perintah harus diabdikan pada
pemerdekaan manusia. Hukum Taurat dapat diringkas dengan hukum cintakasih.
4. Yesus memanggil pengikut-pengikutnya .
Untuk mewartakan Kerajaan Allah, Yesus memanggil dan mengutus murid-muridnya dengan syarat :
a. segera meninggalkan segala-galanya.
b. belajar dan tinggal lebih dekat dengan Yesus
c. siap diutus
d. siap menderita.
Nilai - nilai Duniawi dan Nilai - Nilai Kerajaan Allah.
1. Harta dan Kerajaan Allah.
Kekayaan mempunyai nilai maka harus berusaha untuk memilikinya. Namun kita harus menguasai
harta bukan sebaliknya kita dikuasai oleh harta. Jangan sampai harta menghalangi kita untuk meraih
nilai yang lebih tinggi yaitu Kerajaan Allah. Yesus mendorong agar orang kaya memiliki solidaritas
terhadap orang miskin dan menderita dan suka membantu mereka dengan kekayaanya.
2. Kekuasaan dan Kerajaan Allah.
Kekuasaan itu bernilai namun, orang tidak boleh memutlakannya sehingga usaha membangun
Kerajaan Allah terhalang. Kekuasaan dalam kerajaan Allah adalah kekuasaan melayani kepentingan
bersama.
3. Kehormatan/gengsi dan Kerajaan Allah.
Kehormatan atau gengsi nilai yang sangat dipertahankan orang. Penghormatan terhadap orang lain
sering berasarkan pada kekayaan, keturunan, kekuasaan, pendidikan dan lain-lain. Yesus
mengajarkan kepada kita untuk bersikap rendah hati. Mau menghormati orang lain bukan berdasarkan
kekayaannya, statusnya, kekuasaannya, keberhasilan-keberhasilannya tetapi karena ia adalah pribadi
yang diciptakan Allah sebagai citraNya.
3