Page 27 - Buku Keterbacaan
P. 27
Keterangan:
Tanda dua garis miring digunakan untuk memulai dan mengakhiri per-
hitungan 100 kata. Pada teks tersebut, 100 kata tidak berakhir pada
sebuah kalimat yang utuh tetapi masih ada beberapa kata yang tersi-
sa.
Tahap 2
Menghitung jumlah kalimat dari seratus perkataan yang terdapat
dalam wacana sampel, hingga persepuluhan terdekat.
Artinya, jika kata yang termasuk hitungan 100 buah perkataan tidak
jatuh di ujung kalimat, penghitungan kalimat menjadi tidak utuh,
karena ada sisa. Kata yang bersisa tetap dihitung dalam bentuk desi-
mal. Misalnya, 100 kata tersebut jatuh pada kata berbentuk pada ka-
limat bunga tersebut berbentuk oval dan berwarna merah. Kalimat
terakhir tersebut tidak dihitung 1 kalimat, tetapi 0,4 yang merupakan
perhitungan dari jumlah kata yang termasuk dalam 100 kalimat (3
kata) dibagi jumlah kata dalam seluruh kalimat tersebut (7 kata).
Dengan menggunakan contoh teks yang telah dipilih pada langkah no-
mor (2), berikut ini dicontohkan cara menghitung jumlah kata.
1. Kerusakan (1) lingkungan (2) hidup (3) dan (4) efeknya (5) terus
(6) berlangsung (7) dan (8) terjadi (9).
2. Manusia (10) cenderung (11) untuk (12) menangisi (13) nasibnya
(14).
3. Lama-kelamaan (15) tangisan (16) terhadap (17) nasib (18) itu (19)
terlupakan (20) dan (21) dianggap (22) sebagai (23) embusan (24)
angina (25) yang (26) berlalu (27).
4. Bekas (28) tangisan (29) karena (30) efek (31) dari (32) kerusakan
(33) lingkungan (34) yang (35) dialaminya (36) hanya (37) tinggal
(38) menjadi (39) suatu (40) memori (41) untuk (42) dikisahkan
(43).
20 21
Formula Keterbacaan Fry Bahan Ajar Keterbacaan