Page 12 - e-LKPD Etnosains Asam Basa (4)_Neat
P. 12

Tinjauan Etnosains


                                                           MENYIRIH

                  Orientasi Masalah


        Bacalah artikel  berikut dengan seksama!



        Kebiasaan  menyirih  merupakan  suatu

        tradisi       turun-temurun             yang        telah
        berlangsung  semenjak  berabad-abad
        yang  lalu  dan  sulit  untuk  ditinggalkan.

        Kebiasaan  unik  ini  menjadi  sangat
        populer  dikalangan  masyarakat  karena                      Gambar 1. Bahan-bahan menyirih

        memiliki  arti  dan  makna  tertentu  yang                        Sumber : sajiansedap.grid.id
        dapat  terintegrasi  dalam  kehidupan
        sosial budaya suatu komunitas.

        Provinsi  Jambi  merupakan  tempat  penyebaran  pinang  terbesar  di

        Indonesia. Pinang yang berada di Provinsi Jambi merupakan salah satu
        Pinang  terbaik  di  dunia  yang  memiliki  kadar  air  rendah  dibawah  6%.

        Salah  satu  pemanfaatan  pinang  secara  tradisional  yaitu  untuk
        mengobati  bisul,  diare,  disentri,  hidung  berdarah  (mimisan),  cacingan

        dan  malaria.  Selainitu  kulit  buah  pinang  juga  digunakan  untuk
        mengatasi  gangguan  pencernaan  (dispepsia),  edema  dan  beri-beri
        karena  urine  yang  sedikit.  Pengunaan  yang  paling  populer  pada  buah

        pinang  adalah,  daun  sirih  dan  kapur  yang  digunakan  untuk  bahan
        campuran  menyirih  (Cahyani,  2020).  Menyirih  atau  menginang  adalah

        kegiatan  mengunyah  daun  sirih  dengan  atau  tanpa  bahan  tambahan
        lainnya.  Bahan  utama  menginang  adalah  buah  pinang,  daun  sirih,

        kapur, gambir dan tembakau. Bahan menyirih akan disuguhkan kepada
        tamu  pada  acara  yang  bersifat  kekeluargaan  atau  acara  adat.  Kapur

        sirih dalam menginang tidak boleh digunakan secara berlebihan karena
        kapur  sirih  mengandung  kalsium  hidroksida  dengan  rumus  kimianya
        yaitu                         yang merupakan basa kuat sebab memiliki pH yang

        tinggi sekitar 11-12,5 (Novianti, 2022).
















                                                                         e-LKPD Etnosains                    9
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17