Page 229 - RBDCNeat
P. 229
Multazam, agar Dini bisa umroh dan haji". Aku pun merasa
senang sekali ketika membaca sms tersebut.
Satu pekan setelah peristiwa tersebut, aku mendengarkan
Pak Ustadz ini langsung mengisi ceramah dari tanah suci. Aku
pun mendengar beliau berkata "Aku mendoakan sahabat Dini
di Multazam, agar Dini bisa umroh dan haji". Dan mungkin
perkataan dari Pak ustadz tersebut, membuat penyiarnya
agak iri, karena "Ko Dini saja yang di doakan". Dan aku pun
sempat merasa malu sekali, karena ketika beliau masih baru-
baru pulang dari tanah suci, dan aku pun berkesempatan
hadir dalam acara yang Pak ustaz Budi sebagai pematerinya.
Ketika beliau melihat ada ku diantara jamaahnya, beliau
pun langsung bercerita kepada jamaah yang hadir ketika itu,
bahwa aku ini minta di doakan oleh beliau agar bisa berangkat
umroh dan haji. Aku pun jadi bingung "Apa maksud dari Pak
ustadz Budi dengan menceritakan tentang ku yang ingin
berangkat umroh kepada jamaah?". Mungkin itulah salah satu
contoh dan motivasi untuk yang lain dari beliau, bahwa orang
yang seperti ku saja punya keinginnan untuk berumroh.
Sepulang dari acara tersbut, aku pun langsung bercerita
kepada Mama tentang aku di doakan oleh Pak ustadz Budi
agar aku ini bisa berumroh dan haji. Lalu Mama pun berkata
kepada ku "Pami Enneng hoyong umroh, sok ayeuna Enneng
damang heula, engke pami papah na atos siga nu sanes lancar
urang pakaulan na umroh (Kalau Enneng mau umroh, silakan
sekarang Enneng sembuh dulu, nanti kalau cara berjalannya
sudah seperti yang lain hadiahnya kita umroh)". Aku pun jadi
merenung "Ko seperti itu, bukankah umroh itu siapa saja bisa.
Roda Berputar dalam Cahaya | 193