Page 225 - RBDCNeat
P. 225
Tangis dan tawa aku rasakan dalam acara ini. Saat
aku menangis, ada yang memelukku. Banyak sekali orang
memberikan semangat untukku, baik dari sesama peserta
maupun dari panitia. Mereka banyak sekali memberiku
semangat agar tetap maju dan sukses. Suasana kekeluargaan
sangat aku rasakan salama dua hari mengikuti pelatihan KTHB
ini. Walaupun hanya satu hari didampingi oleh orang tua, tapi
saat Mama tidak ikut aku tetap tidak sendiri, karena Teh Nur
yang setia mendampingiku dari awal hingga akhir acara.
Pelatihan KTHB ini membukakan mata kedua orang
tuaku bahwa “Inilah anak Mama dan Bapak. Di balik segala
keterbatasannya, tapi anak Mama dan Bapak ini mempunyai
kelebihan.”
Walaupun Mama dan Bapak hanya satu hari mengkuti
pelatihan, tapi Mama dan Bapak bisa langsung melihat
bagaimana aku berinteraksi dengan orang lain. Para panitia
pun memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa berbicara
didengar oleh banyak orang. Itulah yang membuat kedua orang
tuaku merasa takjub kepadaku, anaknya sendiri. Mereka tidak
menyangka aku bisa seperti itu.
Tanpa terasa dua hari telah berlalu. Pelatihan KTHB
pun harus berakhir. Berat rasanya berpisah dengan sesama
peserta maupun dengan panitia. Ingin sekali mengulang
kembali saat-saat terindah ini. Namun, kita semua harus
melanjutkan kehidupan ini demi mencapai mimpi-mimpi kita.
Roda Berputar dalam Cahaya | 189