Page 374 - RBDCNeat
P. 374
menerimanya. Pada tahun berikutnya, mungkin
ini tantangan untuk sekolah tersebut, ada
seorang murid yang selain gaya bicaranya
“khas”, tingkah lakunya pun berbeda. Pengajar
dan pendidik anak tersebut setiap hari adalah
seorang guru yang tuna netra, Jadi, muridnya
tidak bisa berbicara dan gurunya tidak bisa
melihat.
Kang Badri : Subhanallah...
Pak Adang : Sekolah tersebut ada di pinggiran. Kepala
Sekolahnya mempunyai pola pikir yang Aku
ajungi jempol. Dia berfikir keras agar dapat
mendidik anak-anak ini karena sama-sama anak
Bangsa.. Guru yang tuna netra itu diterima oleh
sekolah tersebut dan mengajar dengan hanya
memiliki penglihatan sekilat cahaya saja. Guru
itu adalah Aku.
Kang Badri : Oh... Subhanallah, Laahaula Walakuwata
illabillah.
Pak Adang : Jadi, ketika kita menemukan sebuah “kesulitan
hidup” menurut pemikiran kita, di titik lain Allah
menurunkan pertolongannya ketika menit-
menit terakhir. Itu yang Aku rasakan, karena Aku
tuna netra sejak berusia 17 tahun. Jadi, Allah itu
Mahaadil. Itu benar-benar Aku rasakan. Ketika
Aku berusah mencari “leader”, alhamdulillah
pertolongan itu ada terus. Alhamdulillah Aku
338 | Roda Berputar dalam Cahaya