Page 373 - RBDCNeat
P. 373
sungguh-sungguh belajar motivasi dari Teh Dini.
Kang Badri : Kalau tidak keberatan sih, karena banyak juga
Sahabat MQ yang ingin kenal dengan Teh Dini.
Boleh diumumkan saja nomornya, Teh Dini?
Aku : Boleh A, tapi nomornya tidak hapal.
Kang Badri : Oh... Mungkin nanti saja kita umumkan nomor
Teh Dini. Terus sms apa lagi, Kang?
Lalu, line telepon kembali dibuka. Kali ini Pak Adang Lasmana
yang menelepon. Setelah mengucapkan salam mengenalkan diri.
Pak Adang mulai membuka pembicaraan dengan kisahnya.
Pak Adang : Teh Dini, tetap maju terus, ya! Yakinlah bahwa
Allah itu Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Teh Dini, boleh Aku bercerita sedikit, ya Teh...
Kang Dimas : Boleh, silakan.
Pak Adang : Di daerah Bandung Selatan ada sebuah sekolah
yang ada muridnya diberi “kelebihan” oleh Allah.
Dia tidak bisa berbicara sama sekali. Kalau Teh
Dini masih bisa mengucapkan vokal, mulutnya
masih bisa berkata-kata, tapi dia tidak bisa,
tapi dia bisa diterima di sekolah umum biasa.
Dia masuk ke sekolah yang tadi Kang Badri
sebuatkan, “Sekolah Inklusi”.
Kang Badri : Iya Pak, inklusi.
Pak Adang : Secara berturut-turut pada tahun berikutnya
sekolah itu menerima murid yang kondisinya
persis seperti Teh Dini. Guru-gurunya bisa
mengajarnya dan teman-temannya pun bisa
Roda Berputar dalam Cahaya | 337