Page 44 - BAHASA ARAB_MTs_KELAS_VII_KSKK_2020
P. 44
No َ Contoh Kalimat Keterangan
ُ َ
ْ ُ
َ
ْ َ
ْ
ةليمج ةفرغ لا هذه menjadi Subyek. Sementara yang jadi Predikatnya
ِ
ِ ِ
adalah “Jamiilun/ Jamiilatun”
Ruangan ini bagus
ُ َّ ُ ْ ُ ْ َ ْ
ْ
2. Na’at ( تعنلا ) & Man’ut ( توعنلما )
Na’at adalah kata yang memberikan sifat/karakteristik tertentu pada kata yang ada di
depannya. Sedangkan Man’ut adalah kata yang disifati.
ُ َّ
ْ
Na’at ( تعنلا ) sifat/karakter
ُ ْ ُ ْ َ ْ
Man’ut ( توعنلما ) benda yang diberi sifat/karakter
a. Contoh :
Analisa Kedudukan
No Kalimat Mubtada’ Man’ut Na’at
ْ َ ْ ْ َ ْ ْ ْ َ
ْ
ْ
طيشن ذيملت ميهاربإ ميهاربإ ذيملت طيشن
ِ
ِ ِ
ِ ِ
ِ
ِ
1 ِ
siswa
Ibrahim adalah siswa yang rajin َ Ibrahim َ ْ َ Rajin َ
َ
َ
َ ْ ُ
َ
ُ
َ
ْ
ْ
ْ
ْ
َ
ةطيشن ةذيملت ةمطاف ةمطاف ةذيملت ةطيشن
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
2
Fatimah adalah siswi yang rajin Fatimah siswi Rajin
b. Catatan :
1) Dalam Bahasa Indonesia, na’at diposisikan dengan terjemahan kata ”yang ...”.
Contoh :
No Kalimat Man’ut (yang disifati) Na’at (sifat)
1 Saya punya mobil yang bagus mobil yang bagus
2 Faruq adalah siswa yang rajin siswa yang rajin
2) Na’at harus sesuai dengan Man’ut dari sisi Jenis kelamin (Mudzakkar &
Mu’annats)
3. Mubtada’ (Isyarah) + Khabar (Na’at/Dzaraf Makan)
Sebagaimana disebutkan pada Bab 1, Mubtada’ adalah kata benda (isim) yang berada di
awal kalimat dan berkedudukan sebagai subyek. Sedangkan Khabar adalah kata yang
berada setelah Mubtada’ dan berkedudukan sebagai predikat. Pada bab 2 ini, Mubtada’
difokuskan dalam bentuk Isim Isyarah dan Khabarnya dalam bentuk Na’at/Dzaraf Makan.
BAHASA ARAB – KELAS VII 38