Page 3 - Renungan El Bethel - November 2022
P. 3
E
N
H
I
S
O
S
T
HRI
U
G
C
CHRIST IS ENOUGH
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari
pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,
supaya aku memperoleh Kristus.
Filipi 3:8
Bacaan: Filipi 3:1-16
e tiap
etiap kita, sejak kecil, dibiasakan untuk menilai segala sesuatu dengan prestasi dan
penghargaan. Sistem nilai diterapkan dalam kehidupan kita. Ranking, grade, bahkan sistem
S Skasta, semua adalah produk ciptaan manusia untuk memberi ‘nilai’ pada manusia. Oleh
karena hal inilah, kita seringkali saling memberi nilai orang lain berdasarkan apa yang terlihat mata
kita, bahkan bersaing satu dengan yang lain. Tanpa sadar, kita berlomba-lomba untuk menjadi
lebih baik dari orang lain, kita ingin menjadi lebih ‘bernilai’ dari yang lain. Kita berlomba-lomba
untuk mengumpulkan ‘prestasi’ demi menaikkan ‘harga’ kita.
Namun yang menjadi menarik, dari bacaan firman Tuhan kita hari ini, Paulus justru sampai
pada satu titik bahwa dia menganggap semua pencapaian dalam hidupnya adalah sampah/
sesuatu yang tidak berharga. Mengapa demikian? Ternyata alasannya adalah, karena Paulus
telah menemukan Kristus. Paulus telah mengalami sebuah perjalanan rohani, hingga satu
titik, ia sadar, bahwa perjumpaan dengan Kristus ialah segalanya. Perjumpaan dengan
Kristus menyadarkan Paulus bahwa segala sesuatu yang ia miliki, yang pernah ia raih, tidak
ada artinya lagi. Kini, yang paling penting bagi hidupnya, ialah mengejar pengenalan akan
Kristus dan hidup di dalam Kristus lebih dan lebih lagi.
Paulus menemukan esensi hidupnya di dalam Kristus. Ia mengerti benar bahwa ‘harga’
dirinya tidak ditentukan dari semua capaian yang ia punya, namun dari titik dimana dirinya
berjumpa dengan Kristus. Itulah sebuah penyataan iman yang luar biasa. Pengenalan akan
Kristus menjadi sebuah hal yang paling mulia dalam hidupnya. Ia sudah tidak peduli lagi
dengan prestasi dan kehebatan yang ia capai di hari lalu. Pengenalan akan Kristus telah
menjadi segalanya dalam hidupnya. Bahkan Paulus sudah tidak peduli lagi dengan sistem
nilai yang ditetapkan oleh manusia. Ia mematahkan semua sistem nilai tersebut.
Perjumpaan dengan Kristus selalu membawa perubahan dalam hidup seseorang. Ketika
kita telah perjumpa dengan Kristus, maka kita telah memperoleh segalanya dalam hidup
kita. Dialah pusat dari segalanya. Pengenalan akan Kristus seharusnya menjadi sebuah
pencapaian tertinggi dalam hidup kita. Memperoleh Kristus=memperoleh segalanya. Ingat,
sebuah rumus lama yang pernah kita pelajari: Saya+Yesus=Cukup. Christ is enough!
PERENUNGAN SELASA
1. Apakah kamu telah mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus?
2. Apakah Kristus telah menjadi segalanya dalam hidupmu?
SELASA
3. Apakah kamu masih menyusahkan diri dengan pencapaian-pencapaian dunia, demi
mendapat penghargaan di mata manusia? 01 N
DOA
“Tuhan Yesus, kami mau mengalami perjumpaan pribadi dengan-Mu, seperti Paulus
mengalami perjumpaan dengan Engkau. Kami mau Engkau menjadi segalanya bagi kami. OVEMB
Ajari kami mengerti bahwa semua yang ada dalam hidup kami, pencapaian kami, prestasi
kami, tidak menentukan harga kami di mata-Mu. Karena yang paling berharga ialah ketika
Engkau sendiri, hadir dalam hidup kami. Amin.” ER 2
(Adinda) 0
2
2