Page 22 - BUKU REFERENSI - KUMAN PENYEBAB PENYAKIT MENGERIKAN
P. 22
b) Plasmid merupakan DNA nonkromosom yang berbentuk sirkuler
dan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan DNA kromosom.
Plasmid dapat bereplikasi tanpa kontrol DNA kromosom dan
dapat dengan mudah ditransfer ke sel bakteri lainnya saat terjadi
konjugasi. Fungsi plasmid adalah menentukan sifat-sifat tertentu,
seperti sifat patogen, sifat fertilitas, atau sifat kekebalan terhadap
antibiotik.
DNA bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat pada
daerah tertentu yang disebut nukleoid. ADN berfungsi mengendalikan
sintesis protein bakteri dan merupakan zat pembawa sifat.
8. Ribosom
Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari
protein, jika dilihat dari mikroskop, ribosom terlihat seperti struktur kecil
yang melingkar (Kusumaningtias & Susanto, 2018).
B. Klasifikasi Bakteri
Bakteri merupakan mikroba uniseluler (bersel tunggal), walaupun dalam
beberapa keadaan dapat dijumpai kumpulan yang kelihatannya bersel banyak.
Bentuk dan ukuran bakteri bervariasi. Bentuk sel bakteri dapat terlihat di bawah
mikroskop cahaya, bakteri dibagi ke dalam 4 bentuk yang berbeda-beda yaitu:
1. Bentuk coccus, bakteri berbentuk bulat.
2. Bentuk basil, bakteri berbentuk batang atau silinder
3. Bentuk spiral, bakteri berbentuk batang bengkok atau melingkar
4. Bentuk filamen, bakteri berbentuk benang atau filamentus.
Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia.
Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya
harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif
lebih besar daripada yang sudah tua.
Umumnya bakteri berbiak atau bereproduksi secara aseksual dengan cara
memanjangkan selnya. Proses tersebut selanjutnya diikuti dengan pembelahan sel
yang membesar lalu membagi dua, sehingga pembelahan tersebut dinamakan
pembelahan biner. Meskipun dari pembelahan tersebut membentuk dua individu
(sel) yang berdiri sendiri, akan tetapi beberapa di antaranya tetap tinggal bertautan
satu dengan lainnya. Oleh karena itu sel-sel bakteri akan tinggal dalam
kelompokkelompok atau dalam bentuk rantai yang dipertautkan oleh protoplasma
yang disebut plasmodesmata. Kelompok-kelompok ini bersifat tetap sehingga
dapat digunakan untuk mencirikan jenis-jenis bakteri. Berdasarkan kelompok-
kelompok tersebut, maka bakteri dibagi atas:
a) Monococcus; coccus sendiri-sendiri, yaitu setelah pembelahan bakteri
terpisah dari sel induknya
b) Diplococcus atau Diplococci, yaitu setelah pembelahan bakteri tetap
bertautan dan berpasang-pasangan.
c) Tetracoccus; sel bakteri membagi diri dalam dua arah yang membentuk
sudut siku-siku dan tiap kelompok tersusun atas 4 sel
17