Page 28 - Flipbook Materi Mandar Ernawati
P. 28
24
Sasa pun pergi kesekolah bersama cici anak si janda. Setelah sasa pergi Sitti dan
Kamaq suman melanjutkan perdebatannya
Sitti : “Ehh kau disini saja tidak usah masuk kerumah, tidak akan
memasakma untuk kau”! (sambil menutup pintu dengan keras)
Kamaq Suman : (Berdendang) “senangnya dalam hati bila beristri dua”.
Sitti : “APAAAAAA”???? (sambil menjatuhkan barang)
Kamaq Suman : “Uhh mengamuk lagi mamanya Sasa, tidakji mamanya pergika
dulu kerja nah”. (berbicara dari balik pintu)
Sitti : “Pergi saja tidak usah pulang untuk selamanya”!
Selang beberapa menit setelah Kamaq pergi Sitti pun keluar.
Sitti : “Astaga mauka pale maarisan besok, supaya ada uangku
bagus kapang itu kalo naik maka besok, bosan ma miskin”.
Masuklah roh halus yang ingin menghasut Sitti
Roh : “Heiiiii Sitti kamu ingin naik lot kan”??? Pergilah ke Sando
untuk meminta agar kau bisa naik lot hhahahaha.
Sitti : (Sitti merasa tergerak hatinya untuk pergi ke Sando) “Oh iya
kenapa saya tidak ke sando saja untuk minta baca-baca supaya
bisaka naik arisan biar bisaka beli emas dan bisa ku pamer ke
teman-teman arisanku nanti”.
ADEGAN 2
Di kediaman sando, si asisten sedang memijat majikannya yaitu sang sando tak
lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dari Kindoq sasa. TOK! TOK! TOK!
Sitti : “Assalamualaikum…”.
Cile’ : “Ehh ada apa gerangan kesini, siapa dicari”?
Sitti : (Dengan rasa grogi) “Anu.. saya mau ketemu sama Sando”
Cile’ : “Ohhh Sando, ia ada di dalam silahkan masuk”!
Sando : “Ehh ibu, ayo bu silahkan duduk, kalo kulihat-lihat dari raut
wajah Ibu sepertinya ada masalah ya bu”?
Sitti : “Iyeee toriq Sando, mauka ini toriq minta barakkata karena
besok pengundian arisan, malaq ai loa tappa saya yang menang
heheheheh”!
Sando : “Ohh sangat bisa, ooooh Cile’ ambilkan dulu segelas air”!
Cile’ : : “Iyee segera saya bawakan”.
Sando mengambil air dari Cile’ dan mulai membaca mantranya kemudian
memberikan air tersebut kepada Sitti.
Sando : “Tabe minumki dulu ini air”!
Sitti : : “Oh iye Sando, tapi Sando langsung naik ji ini arisanku kalau
minumka ini air”?
Sando : “Dundumi cepat, mumpung makarraq duai baca-bacana!
Tapi... eeeh dadolo, mana ini rokoq annah pambatunna”?
Sitti : “Sando tidak bisa kalau kuminum dulu karena tidak adami ini
uangku tapi kalau saya naik besok baru saya kasihki syaratnya”.
Sando : “Tapi kamu berutang nah sama saya”.
Sitti : “Iye Sando, mangindrangi tau dolo... terima kasih
namassimangma doloq”.