Page 8 - Monitoring Isu 4-10 April 2022
P. 8

ISU
                                                                                                                                                                             1


































            BLT MINYAK GORENG







            TEPATKAH?




















            Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng


            kepada masyarakat yang terimbas kenaikan harga minyak kelapa sawit internasional.

            Mekanisme pencairannya akan dilakukan sekaligus. Di mana penerima akan langsung

            mendapatkan Rp 300 ribu. Menurut Jokowi, bantuan itu akan diberikan 20,5 juta keluarga

            yang termasuk dalam daftar penerima Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga

            Harapan serta 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan.



            Akan tetapi para pakar menilai hal tersebut bukan merupakan solusi yang tepat. Kebijakan

            tersebut  justru berisiko membuat harga minyak goreng makin sulit turun dan dikontrol.

            Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat

            bahwa Kebijakan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng senilai Rp300.000


            mencerminkan “kegagalan dan kekalahan pemerintah” terhadap mafia dalam mengatur

            skema harga minyak goreng. sehingga problem utamanya adalah soal tata kelola, dominasi

            dari perusahaan minyak goreng yang mengatur harga serta maraknya penimbunan di titik

            distribusi. Hal tersebut tidak bisa diselesaikan dengan BLT.



            Pendapat serupa juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of

            Economic and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad, bahwa BLT itu tidak cukup menambah daya

            beli masyarakat sepanjang minyak goreng curah masih langka. Oleh sebab itu, pemberian

            BLT dianggap sama sekali tidak menjawab persoalan yang terjadi saat ini.



            Anggota Komisi VI DPR Singgih Januratmoko mengungkapkan kebijakan pemberian


            bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat untuk membeli minyak goreng

            adalah sebuah bentuk ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan stok dan

            harga komoditas tersebut. Program itu dinilai tidak tepat karena tidak menyelesaikan

            permasalahan sampai ke akarnya.



            Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo mengatakan

            pemberian BLT bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat yang kurang mampu.

            Dia membantah bahwa kebijakan BLT sebagai solusi instan atas persoalan di

            dalam negeri dan menekankan bahwa penyebab utama harga minyak goreng

            meningkat karena terjadi lonjakan harga secara global.
































                     8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13