Page 22 - E-Modul_Materi Bilangan Pecahan_Putu Darmiyanti_2013011007
P. 22
bilangan yang sama. Selanjutnya perhatikan hubungan-hubungan pecahan berikut
ini.
2 = 2: 2 = 1 4 = 4: 4 = 1
4 4: 2 2 8 8: 4 2
3 = 3:3 = 1 5 = 5:5 = 1
6 6 :3 2 10 10 :5 2
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pecahan yang senilai dapat
diperoleh jika pembilang dan penyebut dari suatu pecahan dibagi dengan bilangan
yang sama.
2. MENYEDERHANAKAN PECAHAN
Setiap pecahan memiliki pecahan lain yang senilai, maka aturan penulisan
pecahan yang baku adalah dengan menggunakan pecahan yang paling sederhana.
3
Pecahan 1 adalah pecahan bentuk paling sederhana dari pecahan-pecahan 2 , ,
2 4 6
1
4 dan 5 karena tidak dapat dibagi lagi dengan bilangan yang sama.
8 10 2
Untuk memperoleh yang paling sederhana, maka pembilang dan penyebutnya
harus dibagi dengan faktor persekutuan yang paling besar. Sehingga pembaginya
merupakan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari pembilang dan penyebutnya.
Contoh:
Tentukan pecahan paling sederhana dari 20 !
25
Jawab:
Faktor dari 20 (pembilang) adalah 1, 2, 4, 5, 10, 20
Faktor dari 25 (penyebut) adalah 1, 5, 25
FPB dari 20 dan 25 adalah 5
20 = 20 : 5 = 4
25 25: 5 5
Jadi, bentuk paling sederhana dari 20 adalah 4 .
25 5
BILANGAN PECAHAN 16