Page 25 - E-Modul_Materi Bilangan Pecahan_Putu Darmiyanti_2013011007
P. 25

Setiap  pecahan  memiliki  pecahan  lain  yang  senilai,  maka  aturan  penulisan

               pecahan yang baku adalah dengan menggunakan pecahan yang paling sederhana.

                                                                                                       3
               Pecahan    1   adalah pecahan bentuk paling sederhana dari pecahan-pecahan          2  ,  ,
                          2                                                                        4   6
                                   1
                4  dan   5   karena   tidak dapat dibagi lagi dengan bilangan yang sama.
                8      10          2
                     Untuk memperoleh yang paling sederhana, maka pembilang dan penyebutnya

               harus dibagi dengan faktor persekutuan yang paling besar. Sehingga pembaginya

               merupakan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari pembilang dan penyebutnya.






                   D. Tugas Peserta Didik























                       NO.                             Contoh Benda
                         1
                         2
                         3
                        dst












                                                                            BILANGAN PECAHAN  19
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30