Page 38 - KUMPULAN CERPEN X-DKV 2
P. 38
MIMPI YANG TERHALANG
Cerita ini diambil dari kisah nyata saya sendiri. Saya adalah seorang laki-laki yang hidup
dari keluarga yang berkecukupan ekonomi. Saya anak ke 3 dari 4 bersaudara. Saudara
pertama dan kedua saya berjenis kelamin laki-laki, dan yang terakhir berjenis kelamin
perempuan. Sekarang saya duduk dikelas 1 SMK. Dan sejak dulu cita-cita saya ingin
menjadi atlet BuluTangkis.
Namun cita-cita saya terhalang oleh beberapa hal, salah satunya yaitu ekonomi keluarga
yang berubah dikarenakan pada waktu itu terjadi pandemi covid-19. Pada saat itu juga
terjadi musibah yang menimpa keluarga saya yaitu ayah saya terkena penyakit yang
cukup parah sampai masuk rumah sakit sehingga semua keluarga saya merasakan
kesedihannya termasuk saya. Disitu saya tidak memikirkan dan menginginkan apa-apa,
saya hanya ingin ayah saya sembuh dari sakitnya. Alhamdulillah seiring berjalan nya
waktu ayah saya mulai sembuh dari penyakitnya itu.
Awal mula saya ingin jadi atlit BuluTangkis waktu saya masih SD. Waktu SD saya terplih
untuk mewakilkan sekolah untuk lomba namun kalah, saya sangat kecewa dikesempatan
itu. Setelah kejadian itu saya ingin masuk club BuluTangkis tetapi karena keadaan tidak
memungkinkan akhirnya tidak jadi. Namun itu semua tidak mematahkan semangat saya
untuk menjadi atlit BuluTangkis yang hebat atau professional. Saya terus berlatih,
berlatih, dan berlatih demi cita-cita saya.
Hingga pada akhirnya ada saudara saya yang menawarkan untuk masuk club BuluTangkis
secara gratis, disitu saya langsung mau karena tidak mengeluarkan biaya tetapi hanya ada
uang kas yang nominalnya kecil. Di club itu saya sangat senang karena orang-orang nya
ramah dan baik semua. Disitu saya banyak belajar tentang Teknik-teknik pukulan yang
benar, dan di club itu saya merasakan kebersamaan layaknya seperti keluarga kedua saya.
Walaupun club kecil tapi saya beruntung bisa bergabung di club tersebut.
17 Agustus pun tiba, dan akhirnya saya kepilih lagi untuk mewakili club kecil tersebut
untuk lomba antar club. Sebelum lomba dimulai saya tidak percaya diri karena takut kalah
dan takut mengecewakan orang-orang, namun itu semua saya buang jauh-jauh dari
pikiran saya, karena menurut saya menang atau kalah itu sudah biasa yang penting sudah
berusaha semaksimal mungkin.
37