Page 92 - Modul Pelatihan Koperasi
P. 92

lebih ditekankan kepada nilai, daya beli, atau kekuasaan untuk menggunakan apa

                           yang terkandung dalam barang modal.
                              Penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam dapat dilihat dari modal

                           yang diberikan anggota ke koperasi, dalam artian koperasi yang memiliki modal
                           banyak  dan  dapat  memenuhi  semua  kebutuhan  atau  kegiatan  koperasi

                           dikategorikan  sehat  atau  baik,  hal  ini  dibuktikan  dengan  kemampuan  koperasi

                           dalam memberikan pinjaman dari modal yang ada (Tumbio et al., 2022). Selain itu,
                           (Supra, 2018) mengatakan penilaian   tingkat   kesehatan   koperasi   berdasarkan

                           aspek      permodalan    bertujuan      untuk      mengetahui    informasi      mengenai
                           kecukupan  modal   koperasi  dalam  mendukung  kegiatan  operasionalnya,  dan

                           untuk    mengetahui    kemampuan  koperasi    dalam    menyerap    kerugian    akibat
                           investasi  dan  penurunan  nilai  aktiva. Lebih lanjut (Nutri & Wahyuningrum, 2019)

                           mengatakan penilaian atas kesehatan koperasi aspek permodalan dilakukan untuk

                           mengetahui kemampuan KSP dan USP dalam menilai tingkat pertumbuhan modal,
                           aset dan pinjaman yang telah dikeluarkan koperasi. Lebih lanjut lagi (Putri et al.,

                           2021) mengatakan dalam  pengukuran kinerja permodalan sendiri sangat berguna
                           bagi badan usaha untuk menilai pertumbuhan modal koperasi  dan  berguna  untuk

                           membandingkan  badan  usaha  lainnya  yang  sejenis  sehingga  apabila suatu  saat

                           nanti  terjadi  kekeliruan  maka  hasil  dari  pengukuran  kinerja  tersebut  dapat
                           dijadikan bahan    pertimbangan    dalam   sebuah    keputusan    tindakan   apa

                           yang   akan    dilakukan    dalam memperbaiki kekeliruan tersebut.
                              Dalam Permen Kop dan UKM No. 9 Tahun 2020 tentang pengawasan koperasi,

                           aspek permodalan paling sedikit meliputi kecukupan permodalan dan kecukupan

                           pengelolaan permodalan. Menurut  Juknis Deputi Bidang Perkoperasian No. 15
                           Tahun  2021  tentang  Pedoman  Kerta  Kerja  Pemeriksaan  Kesehatan  Koperasi,

                           menyatakan  variabel  aspek  permodalan  memiliki  indikator  dan  sub  indikator,
                           yaitu:

                           1)  Kecukupan permodalan










                                                        92
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97