Page 33 - E-MODUL BERBASIS 3 PILAR ESD KELAS V TEMA 8 SUBTEMA 1
P. 33
Sobat Sakera, yuk baca teks dibawah ini agar kamu
mengetahui bagaimana legenda yang beredar di masyarakat
Madura tentang awal mula adanya garam di Madura,
selamat membaca!
Asal Mula Garam di Madura
Dahulu kala, hiduplah seorang panglima perang yang bernama Pangeran
Anggasuto. Beliau meruapakan Brawijaya V (Raja Majapahit) yang melarikan diri ke
Madura setelah ditaklukkan oleh Raden Fatah dariDemak. Anggasuto ini dikenal
sebagai orang yang memiliki kelebihan, terutama dalam ilmu agama termasuk juga
memiliki karamah mencoba memohon kepada Allah. Kisah Anggasuto di Madura ini
dimulai pada abad ke-15, dimana terjadi perang antara tentara Jepang dan
tentara Sumenep. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh Raja Bali yang bernama
Menakjayengpati tidak mau membayar upeti kepada Sumenep sebelumnya.
Akhirnya, pada waktu roda pemerintahan dikuasai oleh saudara kembar yaitu
Pangeran Lor dan Pangeran Wetan, mereka berhasil mengalahkan Bali. Tentara
Bali yang selamat merasa terdesakoleh kemenangan Sumenep, dan akhirnya
melarikan diri ke daerah-daerah terpencil, salah satunya Pinggirpapas.
Para tentara Bali yang melarikan diri ke Pinggirpapas bertemu dengan
Anggasuto. Mereka dilindungi dari kejaran pasukan Sumenep dan mereka masuk
agama islam dengan bantuan Anggasuto. Keberadaan bekas tentara Bali yang ada
di Pinggirpapas menambah populasi jumlah penduduk yang ada di Pinggirpapas.
Jumlah penghuni Pinggirpapas yang semakin bertambah, membuat Anggasuto
berpikir untuk mencari pemecahan masalah bagaimana cara agar penduduk disana
bisa bertahan hidup dengan tanpa mata pencaharian yang memadai. Pada saat
itu, masyarakat Pinggirpapas hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan yang
dipandang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya,
Anggasuto yang memiliki kelebihan dalam ilmu agama tersebut meminta
pertolongan kepada Allah untuk diberi petunjuk.
Setelah Anggasuto meminta pertolongan kepada Tuhan, beliau mendapat
petunjuk berupa bisikan yang menyuruhnya untuk berjalan-jalan di pesisir pantai
sampai air laut menyentuh hingga batas mata kaki. Setelah berjalan-jalan di
pesisir pantai, Anggasuto heran tidak ada hal yang bisa dia temui dari apa yang
telah dia lewati dan akhirnya dia pulang kerumahnya. Setelah beberapa hari,
Anggasuto kembali ke tempat yang sama saat dia memijakkan kaku di pesisir
pantai. Anehnya bekas pijakan kaki Anggasuto di ppinggir pantai itu ternyata
terdapat kristal-kristal garam. Anggasuto pun cepat kembali ke rumahnya dan
menceritkan hal tersebut ke keluarganya. Dia mengajak keluarganya untuk
memperluas bekas injakan itu, dan pada akhirnya menjadi tambak garam.