Page 35 - E-MODUL BERBASIS 3 PILAR ESD KELAS V TEMA 8 SUBTEMA 1
P. 35
Rangkuman
Keragaman adalah kondisi masyarakat di mana terdapat perbedaan-
perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan. Indonesia memang terkenal
dengan keberagaman budayanya, mulai Sabang hingga Merauke.
Macam-macam keragaman di Indonesia antara lain bahasa, upacara adat,
rumah adat, pakaian adat, dan kesenian daerah.
Jenis-jenis bidang/ sektor perekonomian di Indonesia, antara lain bisnis di
bidang pertanian, perdagangan, industri, perikanan, perternakan,
pariwisata, dan lain-lain.
Indonesia disebut sebagai negara maritim karena luas lautannya lebih besar
dari luas daratannya. Luas wilayah lautan yang sangat luas memberikan
banyak manfaat pada Indonesia. Manfaat laut antara lain sebagai sumber
makanan, sebagai jalan raya perdagangan, sebagai tempat rekreasi dan
sebagai alat pemisah atau pemersatu bangsa, dan masih banyak lagi.
Sumenep terkenal sebagai kabupaten yang memiliki pulau terbanyak di
Madura. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan. Selain itu
banyak laut yang dijadikan destinasi pariwisata yang dikelola oleh warga
desa sekitar, contohnya pantai E-Kasoghi.
Pulau Madura terkenal dengan sebutan "pulau Garam" karena terdapat
banyak tempat yang digunakan untuk memproduksi garam. Selain itu, juga
banyak orang yang bermata pencaharian sebagai petani garam serta
menjadi salah satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia
Teks fiksi merupakan sebuah teks yang disusun berdasarkan imajinasi
pengarang, atas pengalaman faktual yang didapatnya. Contoh teks fiksi
antara lain dongeng, fabel, legenda, mitos, novel, cerpen, dan lainnya.
Ciri-ciri teks fiksi yaitu bersifat imajinasi dari berbagai pengarang, tidak ada
nilai kebenaran relatif atau absolut. Secara umum, bahasa yang digunakan
adalah sugestif. Secara umum cerita fiksi ini bercerita tentang perasaan
pembaca, bukan nilai logika melainkan emosi, setiap cerita memiliki pesan
moral, yaitu misi tertentu.
Nyadhar adalah kekayaan tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir
Papas. Nyadar dilakukan di sekitar komplek makam leluhur, disebut juga
asta, yang oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan nama Bujuk
Gubang. Dalam setahun dilakukan tiga kali berturut-turut dengan rentang
waktu satu bulan berselang. Pada Nyadar ketiga biasa mereka sebut dengan
Nyadar Bengko. Lokasi Upaca adat tersebut berada di Dusun Kolla, Desa
Kebundadap Barat, Kecamatan Saronggi.