Page 12 - 3. Rancangan E-modul-2
P. 12
penggunaan bahan bakar fosil, seperti gas buang kendaraan. Karbon dioksida
(CO2) dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil dan gas buang
kendaraan bermotor, serta Chlorofluorocarbon (CFC) yang berasal dari
pendingin ruangan, lemari es, dan penyemprot aerosol (Campbell, 2008).
Polusi udara memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, baik
yang terjadi di luar ruangan (outdoor air pollution) maupun di dalam ruangan
(indoor air pollution). Polusi udara luar ruangan berasal dari industri dan
transportasi, sementara polusi udara dalam ruangan bisa berasal dari asap
rokok. Komponen-komponen polutan ini, dalam tingkat tertentu, dapat
merusak jaringan paru manusia atau hewan, tanaman, bangunan, dan bahan
lainnya. Kandungan bahan kimia di atmosfer bumi akibat polusi udara juga
dapat mengubah iklim lokal, regional, dan global, serta meningkatkan jumlah
radiasi ultraviolet dari matahari yang mencapai permukaan bumi (Maretha &
Asnilawati, 2020).
b. Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup, termasuk
manusia. Agar dapat dikonsumsi, air harus memenuhi syarat fisik, kimia, dan
biologis. Secara fisik, air layak dikonsumsi jika tidak berbau, tidak berasa,
dan tidak berwarna. Selain itu, air tidak boleh mengandung racun atau zat-zat
kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri, protozoa, atau
kuman-kuman penyakit. Oleh karena itu, kebersihan dan kebebasan air dari
polutan sangat penting (Maretha & Asnilawati, 2020).
Gambar 1.2. Pencemaran Air
Sumber: https://bisnisrumahq.blogspot.com/2017/09/pencemaran-air-dan-cara-mengatasinya.html
12