Page 106 - Teknologi dan Komunikasi Untuk Pengurangan Risiko Bencana
P. 106
utama. Pada kebencanaan komunikasi Penguatan sistem diseminasi informasi
yang digunakan adalah komunikasi risiko. dan peringatan dini dilakukan untuk
Dilansir dari World Health Organisation memperluas proses penyebaran informasi
(WHO) tujuan pokok komunikasi risiko bencana. Bentuk penguatan diseminasi
adalah memberikan informasi yang antara lain pemasangan sirene dan
bermakna, relevan dan akurat dalam perbaikan infrastruktur.
istilah yang jelas dan mudah yang dalam
kebencanaan sehingga komunikasi Penyebaran informasi terjadinya bencana
seperti ini akan mampu meningkatkan yang dilakukan di wilayah tersebut adalah
kesadaran dan pemahaman tentang lewat sirene. IDRIP membantu pengadaan
berbagai persoalan bencana yang harus sirene di wilayah-wilayah rawan bencana
dipertimbangkan untuk adanya proses terutama wilayah rawan gempa bumi dan
analisis risiko.
Satu faktor
Komunikasi risiko akan berjalan baik
jika 3 tingkat implementatornya yaitu terpenting yang
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
masyarakat melakukan kerja sama yang harus ada dalam
baik. Adanya kerja sama yang baik akan
memastikan bahwa informasi peringatan upaya penanganan
dini dapat disebarkan dengan cepat dan bencana adalah
tepat waktu dari tingkat nasional ke tingkat
lokal, sehingga meminimalkan kerugian manusia/
dan korban akibat bencana.
masyarakat, karena
Diseminasi Kuat Langkah masyarakatlah yang
Tepat Atasi Bencana
akan menjadi subyek
Di beberapa daerah yang rawan bencana dan obyek dari upaya
seperti Selat Sunda, Palu, dan NTB
yang juga menjadi daerah piloting IDRIP, penanganan bencana.
diseminasi yang kuat menjadi andalan.
TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025
104 UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA

