Page 57 - Bersama Hadapi Bencana
P. 57
pertumbuhan. memiliki peralatan dasar seperti
• Sebagian besar pemukiman speedboat dan truk yang tidak
penduduk berada di kawasan memadai untuk daerah kepulauan
pesisir, yang sangat rentan dengan gelombang tinggi.
terhadap ancaman tsunami. • Puskesmas belum memiliki
2. Kebijakan dan Keterlibatan rencana kontinjensi untuk respons
Pemerintah Daerah; bencana gempa dan tsunami,
• Pemerintah Kota Ambon meskipun mereka berperan
belum memiliki kebijakan yang penting dalam respons medis saat
terkoordinasi secara menyeluruh bencana terjadi.
dan masih bersifat parsial. 4. Pengelolaan Sumber Daya dan
• Permukiman penduduk di Kota Penyediaan Infrastruktur;
Ambon sebagian besar berada • Proses pengembangan permukiman
di pesisir, namun belum ada belum mengacu pada tata ruang
kebijakan yang jelas terkait yang memperhatikan pengurangan
pengurangan risiko bencana risiko bencana gempa bumi dan
gempa bumi dan tsunami. tsunami.
• Penganggaran untuk kegiatan • Belum ada rencana atau kegiatan
pengurangan risiko bencana (PRB) pembangunan fisik (mitigasi)
masih terbatas dan seringkali untuk mengurangi risiko bencana,
hanya dikoordinasikan oleh BPBD seperti pembangunan tanggul
(Badan Penanggulangan Bencana sungai, pemecah gelombang, atau
Daerah). bangunan tahan gempa.
• Sistem peringatan dini gempa dan • Ketersediaan utilitas yang dapat
tsunami yang ada sudah tidak digunakan pada saat bencana
berfungsi dengan baik karena masih sangat terbatas.
anggaran dari provinsi yang • Sarana prasarana di lokasi
terbatas. evakuasi belum memadai, dengan
3. Kurangnya Pelatihan dan Peralatan; rencana jalur evakuasi dan lokasi
• Pelatihan kebencanaan untuk evakuasi yang masih dalam tahap
aparatur pemerintah belum perencanaan.
maksimal, dan alat yang ada 5. Keterbatasan Data dan Analisis
masih sangat terbatas. Risiko;
• BPBD di beberapa daerah hanya • Peta risiko bencana sudah ada,
BERSAMA HADAPI BENCANA
SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025 55
PENGUATAN KAPASITAS DAN SOLIDARITAS DALAM MANAJEMEN BENCANA

