Page 59 - Bersama Hadapi Bencana
P. 59
bencana (shelter) untuk kelompok masih bergantung pada TNI/
rentan, seperti penyandang Polri untuk mobilisasi korban saat
masalah kesejahteraan sosial terjadi bencana besar.
(PMKS). 5. Masalah Lingkungan dan
• Puskesmas yang berperan penting Pengelolaan Sumber Daya Alam;
dalam penanganan kesehatan di • Deforestasi dan degradasi
daerah sudah tersebar di semua ekosistem pesisir memperburuk
kecamatan, namun tidak semua kerentanannya terhadap bencana
desa dapat mengakses layanan ini tsunami, sementara kualitas
dengan mudah. Selain itu, fasilitas tutupan lahan, terutama yang
kesehatan seperti Poskesdes didominasi hutan, terus menurun.
masih terbatas, tersedia hanya di • Pengelolaan lingkungan hidup
sebagian kecil desa. dan persampahan yang belum
• Pelatihan medis juga belum optimal juga meningkatkan risiko
optimal, dengan staf puskesmas bencana, terutama terkait dengan
belum mendapatkan pelatihan pencemaran udara dan air yang
untuk respons kebencanaan yang dapat memperburuk dampak
spesifik, seperti gempa bumi dan bencana.
tsunami. 6. Sosial dan Kesejahteraan
4. Keterbatasan Anggaran dan Masyarakat;
Infrastruktur; • Penanganan rumah tangga
• Keterbatasan anggaran menjadi miskin belum optimal. Program
salah satu hambatan dalam pemu- perlindungan sosial bagi kelompok
takhiran rencana kontinjensi dan rentan, seperti lansia, anak-
pelaksanaan simulasi bencana anak, ibu hamil, dan penyandang
yang menyeluruh. disabilitas, masih sangat terbatas
• Pembangunan infrastruktur dan belum terintegrasi dalam
mitigasi, seperti penguatan tanggul perencanaan penanggulangan
sungai, pemecah gelombang, dan bencana.
bangunan tahan gempa, masih • Isu gender dan disabilitas belum
terbatas. diprioritaskan dalam perencanaan
• Pemerintah daerah belum dan pelaksanaan kebijakan
memiliki transportasi khusus untuk kebencanaan, meskipun rentan
evakuasi bencana, sehingga terhadap dampak bencana.
BERSAMA HADAPI BENCANA
SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025 57
PENGUATAN KAPASITAS DAN SOLIDARITAS DALAM MANAJEMEN BENCANA

