Page 20 - Perempuan Tangguh di Garda Terdepan
P. 20
Cerita lain dituturkan Ibu Ani, Lurah Besusu Banyak versi dan cerita pilu diungkap,
Barat, Palu, sore itu ia mengendarai mobil menggambarkan kebingungan dan
ke wilayah pantai. Malam itu ia akan ada ketidaktahuan akan hal apa yang
acara yang dihadiri di lapangan di tepi menimpa warga saat itu. Bumi seolah tak
Pantai Kota Palu. Saat ia memarkirkan berkompromi dan ingin memuntahkan
mobil bumi bergetar tak tertahankan, segala kemarahan yang selama ini
terguncang, membuat panik semua orang terpendam. Bumi Palu yang damai,
yang berada di situ. “Ibu turun… turun dari seketika porak poranda dalam sesaat.
mobil,” namun sang Ibu tak menghiraukan Masyarakat mulai mencari tahu,
teriakan itu, dia malah menginjak pedal pemerintah mengerahkan segala daya
gas dan berusaha bergegas kembali ke upaya melakukan recovery atas bencana
rumahnya. Di tengah kekacauan sore yang terjadi.
itu, ia lantas berupaya keras menyusuri
jalanan dengan hati-hati, pemandangan
tak biasa dilihatnya, jalanan patah, tanah Sedikit demi sedikit, masyarakat menjadi
yang turun dan terangkat, tak membuatnya tahu, kejadian sama ternyata pernah
menemukan jawaban akan pertanyaan dialami Kota Palu berabad yang lalu. Nenek
besar di hatinya, apa yang terjadi? moyang berusaha mengingatnya dengan
memberikan nama kota Palu sebagai
Hingga akhirnya sampai di rumah dan sebuah pertanda, namun pengetahuan
bertemu dengan keluarganya, tersebar itu rupanya tidak diwariskan dengan baik
kabar, kotanya baru dilanda tsunami. kepada keturunannya, sehingga mitigasi
Begidik mengingat, dirinya ada di tempat kurang dijalankan. Asal nama Palu
yang dilanda tsunami itu. Bersyukur tiada ternyata berasal dari kata “Topalue” yang
henti atas keselamatan dirinya saat itu. artinya tanah yang terangkat.
PEREMPUAN TANGGUH DI GARDA TERDEPAN: SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025
18
KETAHANAN KOMUNITAS DI TENGAH KRISIS KEBENCANAAN

