Page 35 - Perempuan Tangguh di Garda Terdepan
P. 35

telah memiliki  sarana kesehatan dan             optimalisasi  peran FPRB,  KSB,
                     perangkatnya.                                    dan organisasi kemasyarakatan.
                                                                  •   Perbaikan infrastruktur:
                     Mereka juga telah memiliki FPRB dan             pembuatan  rambu evakuasi, titik
                     relawan  yang kokoh serta memiliki              kumpul, dan sistem peringatan dini.
                     tempat evakuasi. Kerja sama dengan           •   Rehabilitasi  dan     rekonstruksi
                     BUMN dan swasta juga telah berjalan.             berbasis  mitigasi: perencanaan
                     Warga juga merasa diuntungkan                    tata ruang yang aman dan adaptif.
                     karena kontur wilayah yang berbukit
                     membantu       penduduk     bilamana         Untuk melakukan  itu semua, desa
                     harus  menyelamatkan  diri  ketika           tangguh     bencana     membutuhkan
                     bencana.  Selain  itu, Pantoloan  juga       beberapa hal seperti koordinasi dengan
                     didukung  keterlibatan  lembaga  adat,       BPBD,  pemda dan organisasi lokal
                     LPM, Karang  Taruna, PKK, Kader              serta anggaran khusus kebencanaan
                     Kesehatan, RT RW dan Nonformal:              di tingkat kelurahan. Selain itu perlu
                     kelompok     kerukunan,     Kelompok         juga  dilakukan  pemutakhiran  data
                     Pemuda,     Kelompok     Petani   dan        risiko secara berkala, monitoring dan
                     Nelayan  yang kompak dalam urusan            evaluasi pelaksanaan  PRB berbasis
                     kebencanaan.  Warga merasa risiko            partisipatif,  serta integrasi  dokumen
                     wilayahnya    teridentifikasi   sedang       KRB ke dalam RPJM dan musrenbang
                     sampai tinggi.                               kelurahan.

                     Usai  memetakan risiko bencana            6.  Penyusunan Rencana Aksi PB
                     di    tiap   kelurahan,    pemangku          Pada    fase   ini  kegiatan   dalam
                     kepentingan  kebencanaan  di daerah          Destana diarahkan untuk  menyusun
                     mulai  menyusun  rencana  aksi yang          suatu kerangka rencana aksi untuk
                     perlu  dilakukan.  Secara umum aksi          penanggulangan  bencana di  masing-
                     Pengurangan  Risiko Bencana (PRB)            masing  wilayah.  Untuk Kota Palu
                     setiap kelurahan terdiri dari;               ada enam kelurahan  yang ditunjuk
                     •   Peningkatan             kapasitas        untuk membuat rencana aksi yakni
                         masyarakat: pelatihan, sosialisasi       Kelurahan  Talise, Lere, Momburu
                         kebencanaan,      dan    simulasi        Barat,  Besusu Barat,  Pantoloan, dan
                         evakuasi.                                Silae. Rencana aksi meliputi beberapa
                     •   Penguatan kelembagaan  lokal:            tahap, yaitu perencanaan,  tanggap















                                                                                         PEREMPUAN TANGGUH DI GARDA TERDEPAN:
        SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025                       33
                                                                                   KETAHANAN KOMUNITAS DI TENGAH KRISIS KEBENCANAAN
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40