Page 98 - Perempuan Tangguh di Garda Terdepan
P. 98
Ketangguhan tidak lahir dalam ruang yang Masih banyak ruang untuk memperkuat
hampa, tetapi dibangun melalui proses kebijakan, membuka lebih banyak ruang
panjang: pemberdayaan, pelibatan yang partisipasi, dan mengubah cara pandang
bermakna, serta pengakuan terhadap masyarakat terhadap siapa yang dianggap
pengalaman dan perspektif yang “pantas” memimpin atau mengambil
beragam—termasuk milik perempuan dan keputusan dalam situasi krisis.
kelompok rentan lainnya.
Penting bagi kita semua—pemerintah,
Apa yang ditunjukkan oleh para masyarakat sipil, lembaga internasional,
perempuan dalam buku ini bukan semata- dan komunitas akar rumput—untuk terus
mata keberanian, tetapi juga ketekunan membangun sistem penanggulangan
dalam menghadapi tantangan struktural bencana yang tidak hanya berbasis ilmu
dan sosial yang sering kali tidak terlihat. pengetahuan dan teknologi, tetapi juga
Mereka adalah pilar penting dalam berlandaskan pada keadilan sosial dan
membentuk komunitas yang lebih siap, kesetaraan gender.
tanggap, dan mampu pulih dengan lebih
cepat. Karena ketika perempuan diberi ruang
untuk bersuara, ketika mereka didukung
Proyek-proyek seperti IDRIP telah untuk memimpin, dan ketika pengalaman
membuka jalan bagi perubahan dengan mereka diakui sebagai bagian dari solusi,
mengarusutamakan prinsip inklusi dalam maka ketangguhan menjadi sesuatu yang
strategi pengurangan risiko bencana. bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
Namun pekerjaan ini belum selesai.
PEREMPUAN TANGGUH DI GARDA TERDEPAN: SERIAL BUKU PROYEK PRAKARSA KETANGGUHAN BENCANA INDONESIA (IDRIP) TAHUN 2021-2025
96
KETAHANAN KOMUNITAS DI TENGAH KRISIS KEBENCANAAN

