Page 14 - MAJALAH MERAKIT
P. 14
BAHASA
EKA KURNIAWAN
Kalian yang sudah sering membaca Novel pasti tidak asing dengan nama Eka Kurniawan. Ya, dia adalah sas-
trawan asal Indonesia yang di mana karya-karyanya itu sudah cukup mendunia. Contoh karyanya yang sudah
cukup terkenal yaitu “Corat-Coret di Toilet” dan “Cantik Itu Luka”. Untuk kalian yang belum mengenal siapa itu
Eka Kurniawan, nah kebetulan nih, di sini aku mau ngenalin siapa sih Eka Kurniawan itu?
Eka Kurniawan adalah seorang sastrawan dari Indonesia yang lahir pada tanggal 28 November 1975, di Kota
Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia menamatkan pendidikan tinggi dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yo-
gyakarta. Skripsinya yang berjudul “Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis” diterbitkan sebanyak
tiga kali oleh Yayasan Aksara Indonesia pada 1999; Penerbit Jendela pada 2002; dan Gramedia Pustaka Utama
pada 2006.
Perjalanan karir Eka Kurniawan menarik perhatian orang-orang loh. Dimulai dari hasil karyanya yang ditolak
penerbit, hingga karyanya yang dibuat dalam berbagai Bahasa, bahkan sampai dibuat film. Oleh sebab itu, Eka
Kurniawan dijuluki sebagai penerus Pramoedya Ananta Toer, kenapa demikian? Karena pada awalnya buku
Eka Kurniawan yang berjudul “Cantik itu Luka” sempat ditolak beberapa penerbit sehingga pada akhirnya buku
tersebut berhasil diterbitkan oleh Penerbit Jendela di Yogyakarta pada tahun 2002. Lalu pada tahun 2004 buku
yang berjudul “Cantik itu Luka” kembali diterbitkan oleh Gramedia Pustaka. Kemudian buku tersebut diter-
jemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota dan diterbitkan oleh Shinpu-sha pada 2006.
Dalam proses penerbitan ke luar negeri tersebut, ternyata Eka Kurniawan sempat merasa ragu untuk
menerbitkan karyanya ke luar negeri. Namun karena mengingat bahwa satu-satunya sastrawan dari Indonesia
yang karyanya dialihbahasakan dan diterbitkan di luar negeri hanya Pramoedya Ananta Toer, yaitu sastrawan
yang juga menjadi inspiratif Eka Kurniawan dalam menulis karyanya, lalu Eka pun setuju untuk menerbitkan
karyanya ke Luar Negeri. Keputusannya dalam menerbitkan buku “Cantik itu Luka” justru membuat karyanya
itu semakin meroket dan memenangkan beberapa penghargaan. Bahkan sampai saat ini buku yang berjudul
“Cantik itu Luka” sudah diterbitkan dalam 34 bahasa. Wahhh, keren sekali ya!
Selain itu karya Eka Kurniawan ada yang sudah dijadikan film loh!
Novel yang berjudul “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”
diadaptasikan menjadi sebuah film yang berjudul “Seperti Dendam,
Rindu Harus Dibayar Tuntas” yang dirilis pada 8 Agustus 2021. Film
ini disutradarai oleh Edwin dan diperankan oleh Marthino Lio, La-
dya Cheryl, dan aktor lainnya.
Karya-karya hebat hasil dari Eka Kurniawan mendapatkan
beberapa penghargaan dari luar negeri. Pada 2015 Eka dipilih
sebagai salah satu Foreign Policy’s Global Thinkers of 2015. Lalu
di tahun berikutnya, Eka berhasil mendapatkan World Reader’s
Award 2016 untuk buku “Cantik Itu Luka”.
Dan tentu saja masih banyak lagi hasil karya menakjubkan dari Eka
Kurniawan yang belum aku bahas di sini. Jadi, apakah kalian tertarik
untuk menjadi sastrawan?
Yuk kunjungi Instagram Eka Kurniawan di sini ya
https://www.instagram.com/gnolbo/?hl=id(@gnolbo)
https://seni.co.id/wp-content/uploads/2019/10/EKA-WEB.jpg

