Page 18 - CERPEN_GURU_NELLY_SDN WONOKUSUMO IV
P. 18

ORANG DALAM GANGGUAN JIWA

                                                     Istiqomah, S.Pd.


                         Sebut saja namaku  Isma. Saya adalah wali kelas 1A. Saat ini memiliki siswa yang

                  bernama Aqyla Rahma. Dia adalah seorang siswa yang memiliki ibu dalam gangguan
                  jiwa yang lebih sering disebut dengan ODGJ

                         Meskipun menderita gangguan jiwa, Ibu Arina sangat sayang kepada anaknya.
                  Buktinya dia selalu siap mengantarkan putrinya berangkat ke sekolah. Hal itu dilakukan,

                  karena orang tua Aqyla Rahma tidak memiliki Hp yang merupakan kebutuhan pokok

                  dalam menunjang pembelajaran saat ini yang menggunakan metode daring. Setiap hari
                  Sabtu Aqyla Rahma harus datang ke sekolah untuk mengambil tugas yang saya berikan.

                  Tugas itu berupa print out materi dan soal – soal yang harus ditulis dan dikerjakan oleh
                  Aqyla Rahma dirumah.

                  Pagi itu sang anak belum datang ke sekolah, ku tunggu dia hingga pukul 11.00 siang
                  namun dirinya tak kunjung kelihatan. Pikiranku mulai tertuju pada ibunya. Mungkinkah

                  hari ini dia harus ikut ibunya pergi kontrol ke rumah sakit. Ya begitulah rutinitas yang

                  harus dijalani oleh Aqyla Rahma dan ibunya. untuk dapat terbebas dari kelaian tersebut.
                  Ibu Aqyla harus rajin kontrol dan meminum obat yang diberikan oleh pihak rumah sakit

                  agar penyakitnya tidak kambuh. Semua itu dapat kuketahui dari cerita ibu Aqyla sendiri

                  sewaktu pertama kali berjumpa dengan ku. Meski dengan kondisi yang demikian Ibu
                  Aqyla Rahma tidak patah semangat untuk terus mendorong dan memotivasi putrinya agar

                  terus belajar dan selalu belajar. Dalam hati sang ibu, Ia tetap optimis bahwa anaknya kelak
                  akan  menjadi  orang  yang  sukses  yang  dapat  menjadi  kebanggaan  buat  orang  tuanya.

                  Hingga akhirnya, waktu pulang dari sekolahpun telah tiba, namun Aqyla tak kunjung
                  datang juga.



                         Keesokan harinya, dia datang ke sekolah ditemani oleh ibundanya tercinta dan
                  kemudian akupun bertanya

                         “Kenapa.  Nak kamu kemarin tidak datang ke sekolah?”
                         “Maaf, Bu! Kemarin.  Ibu saya sedang kontrol. Jadi tidak ada yang mengantar ke

                  sekolah.”



                                                           15
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23