Page 24 - Projek Buku B5
P. 24
Isu Darurat Membaca
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru, serta teman-teman yang saya
banggakan.
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan sebuah pidato
berjudul “Minat Baca yang Rendah di Kalangan Remaja.”
Hadirin yang saya hormati, pernahkah kalian menyadari bahwa saat ini
membaca mulai ditinggalkan? Banyak dari kita lebih senang bermain
gawai, menonton video, atau berselancar di media sosial berjam-jam,
namun merasa malas membuka buku. Padahal, membaca adalah jendela
dunia. Tentu semboyan itu sudah tidak asing lagi, bukan?
Dengan membaca buku, kita akan memperoleh berbagai pengetahuan
baru yang sebelumnya belum kita ketahui. Membaca menambah
wawasan, memperluas pengetahuan, dan menjadi sumber informasi yang
bermanfaat. Namun sayangnya, semboyan tersebut seringkali hanya
menjadi kata-kata tanpa tindakan. Faktanya, minat membaca di kalangan
anak-anak dan remaja masih tergolong rendah. Berdasarkan laporan dari
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) serta UNESCO, minat baca di Indonesia hanya
mencapai 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang, hanya satu yang rajin
membaca.
19