Page 5 - PERTEMUAN 2 (BAB 2)
P. 5
Contoh :
Kutipan Novel Sejarah Kaitan dengan kehidupan
sekarang
“juga sang adipati Tuban Arya Tumenggung Nilai moral dalam teks di atas
Wilwatika tidak bebas dari ketentuan Maha adalah ketakutan membela
Dewa. Sang Hyang Windi merstui barang siapa kebenaran dan sama saja mereka
yang memiliki kebenaran dalam hatinya. melakukan kejahatan trsebut
Jangan kuatir, kepala desa! Kurang tepat karna sama sama melanggar
jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu menjadi keadilan
bagian dari mereka yang tidak mau
menegakqn keadilan. Kejahatan selalu jadi Pada masa kini ,nilai tersebut
bagian dari mereka yang mengingkari masih berlaku. Sering kali
kebenaran maka melanggar keadilan. Dua kejahatan terjadi karena orang
duanya busuk dua duanya sumber keonaran di mengetahuinya tidak berani atau
bumi ini....”, dan ia teruskan nasehatnya tidak peduli untuk menegakkan
tentang kebenaran dan keadilan dari kebenaran. Bukankah orang
kedudukanya ditengah tengah masyarakat dan seperti ini sama saja dengan
paradewa mendukung terjadinya kejahatan
?
Sumber : Pramoedya Ananta Toer,Mangir,Jakarta,KPG,2000
C. Menyajikan/ Mengonstruksi nilai novel sejarah ke dalam sebuah
teks eksplanasi.
Kegiatan mengonstruksi nilai kehidupan dalam teks cerita sejarah merupakan kegiatan untuk
membangun ulang nilai kehidupan dalam teks cerita sejarah menjadi sebuah teks eksplanasi
yang utuh. Karena karakteristik kdua teks ini berbeda, tentu saja terdapat hal yang harus
diperhatikan. Ketika membuat teks eksplanasi, kita harus meninggalkan "kefiksian" yang ada
dalam teks cerita sejarah. Teks eksplanasi sendiri merupakan teks faktual yang di dalamnya
hanya memuat fakta. Jadi, meski topik yang ditulis tersebut diambil dari teks cerita sejarah,
penyajiannya harus tetap memperhatikan karakteristik teks eksplanasi.
Teks eksplanasi adalah teks yang menyajikan informasi tentang suatu peristiwa. Informasi
yang disajikan adalah latar belakang dan proses terjadinya peristiwa tersebut.