Page 1 - Pertemuan 5
P. 1

Pertemuan ke-5
               Sekolah                       : SMAN 7 Kupang
               Mata Pelajaran               : Pendidikan Agama Katolik
               Kelas/ semester                      : XI / 3 (tiga)
               Materi Pokok                 : Sifat-sifat Gereja
               Sub Materi                   : Gereja yang Katolik
               Alikasi Waktu                : 3 x35 menit
               Kompt. Dasar                   :Memahami  sifat-sifat  Gereja  sebagai  dasar  panggilan
                                             untuk  merasul  dan  memperjuangkan  nilai-nilai  kerajaan
                                             Allah.
               Tujuan
            1.  Mejelaskan arti gereja yang Katolik berdasarkan Lumen Gentium art.13
            2.  Menjelaskan usaha-usaha untuk menwujudkan Gereja yang Katolik.
            3.  Menjelaskan konsekuensi Gerejaa yang Katolik bagi para warganya.
            4.  Merefleksikan tentang bagaimana menghayati dan mewujudkan Gereja yang Katolik dalam
               hidup sehaari-hari.

               Pengantar
               Katolik  dari  kata  Latin,  catholicus  yang  berarti  universal  atau  umum.  Nama  yang  sudah
               dipakai sejak awal abad ke II M, pada masa St. Ignatius dari Antiokia menjadi Uskup. Ciri
               katolik ini mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau sebagian
               dalam  menerapkan  sistem  yang  berlaku  dalam  Gereja.  Bersifat  universal  artinya,  Gereja
               Katolik  itu  mencakup  semua  orang  yang  telah  dibaptis  secara  katolik  di  seluruh  dunia,
               dimana setiap orang  menerima pengajaran  iman  dan  moral  serta berbagai tata  liturgi  yang
               sama di manpun berada. Kata universal juga sering dipakai untuk menegaskan tidak adanya
               sekte-sekte  dalam  Gereja  Katolik.  Konstitusi  Lumen  Gentium  Konsili  Vatikan  ke  II
               menegaskan  arti  kekatolikan  itu  :  “Satu  umat  Allah  itu  hidup  di  tengah  segala  bangsa  di
               dunia,              karena             memperoleh               warganya               dari
               segala  bangsa.  Gereja  nemajukan  dan  menampung  segala  kemampuan,  kekayaan  dan  adat
               istiadat  bangsa-bangsa  sejauh  itu  baik.  Gereja  yang  katolik  secara  tepat  guna  dan  tiada
               hentinya  berusaha  merangkum segenap umat manusia  beserta segala harta  kekayaannya di
               bawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya” (LG. 13).
               Melalui pelajaran ini, peserta didik diharapkan memahami sifat kekatolikanGereja sehingga
               terdorong  untuk  ikut  serta  mewujudkan  nilai-nilai  luhur  Injili  dan  memperjuangkan  suatu
               dunia yang lebih  baik untuk seluruh umat manusia tanpa pandang bulu. Peserta didik juga
               memahami  bahwa  Gereja  dipanggil  untuk  menghormati  kebudayaan,  adat  istiadat,  bahkan
               agama  mana  pun.  Oleh  karena  itu,  dirinya  sebagai  orang  Katolik  ikut  berjuang  untuk
               kepentingan,  kesejahteraan  umum,  memajukan  nilai-nilai  luhur  dan  memperjuangkan  satu
               dunia                 yang                 lebih                 baik                untuk
               seluruh umat manusia.

               Kegiatan Pembelajaran
               Menggali Makna Kekatolikan Gereja
                   1.  Menyimak  dan  mendalami  cerita  yang  mengungkapkan  segi-segi  Kekatolikan
                       Gereja (siswa WAJIB membaca cerita dibawah ini)

               Simpul Persaudaraan Kardinal Bergoglio
                   Ketika  memangku  reksa  kegembalaan  sebagai  Uskup  Agung  Buenos  Aires,  bergoglio
               sudah memilki kebiasaan dialog, menjalin relasi, kerja sama dan persaudaraan dengan tradisi
               kepercayaan  lain.    Kardinal  kelahiran  Flores,  Buenos  Aires,  17  Desember  1963  ini  aktif
   1   2   3   4