Page 48 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 48

“Oh? Untuk apa? Untuk dijadikan gundik raja?” tanya

             Numa dengan kening berkernyit.


                   “O, tidak, tidak dijadikan gundik, tetapi untuk diangkat
             menjadi putri angkat. Karena raja tidak mempunyai putri
             sejak menikah dengan permaisuri.  Beliau  ingin sekali
             keratonnya dihiasi  oleh  kehadiran seorang putri. Kendati

             hanya putri angkat.”


                    “Yang dicari bukan gadis desa atau gadis bangsawan,
             atau gadis hartawan, Numa. Raja dan permaisuri mencari
             gadis yang berbudi luhur dan cerdas.”


                   “Dan tentunya harus cantik, bukan?”


                   “Kau sangat cantik, Numa.”


                   “Mandau,  aku  tidak  pernah  berangan-angan  terlalu

             tinggi.


                   Ketahuilah bagiku selalu berada di sisimu saja, aku
             telah sangat bahagia. Aku cukup bangga sebagai gadis desa,
             seperti sekarang ini, Mandau!”


                   “Nasib kita  tidak akan berubah bila  kita  tidak
             mengubahnya,  Numa.  Mengapa  kita  tidak  mencobanya?

             Percayalah engkau tidak akan menyesal!”





                                         41
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53