Page 50 - Putusnya Tali Persaudaraan
P. 50
“Kenapa bingung?” tanya Ma Kili.
“Sesungguhnya aku bukan tidak mau, Bu. Akan tetapi
aku sangat takut berpisah dengan Mandau,” jawab Numa
malu-malu.
“Akan tetapi, bukankah gagasan itu juga dari Mandau?
Kukira Mandau pun berperasaan yang sama dengan kau.
Hanya saja dia berpikir selain dengan perasaan juga dengan
pikiran untuk mendorongmu mengubah nasib kita.”
“Mandau itu pemuda cerdas,” puji Ma Kili meyakinkan
Numa.
43